Jambi, Antara Jambi – Pemerintah Kabupaten Batanghari melalui Rumah Sakit Hamba Muara Bulian memberikan pengobatan gratis bagi penderita HIV/AIDS di daerah itu.
"Bagi penderita HIV/AIDS yang ada di Batanghari kita berikan pengobatan gratis, dan kita lakukan tindakan sebagai mana mestinya di rumah sakit Hamba Muara Bulian," kata Kepala Dinas Kesehatan dr Elvie Yennie di Muara Bulian, Selasa.
Pada tahun 2017, dinas kesehatan daerah itu mencatat ada tujuh orang penderita HIV/AIDS yang terdeteksi. Bila ditambah dengan penderita sebelumnya yang berjumlah 12 orang, saat ini jumlah penderita HIV/AIDS di daerah itu berjumlah 19 orang. Semua penderita HIV/AIDS tersebut telah mendapatkan penanganan dari rumah sakit hamba Muara Bulian sebagaimana mestinya.
Dikatakan dr Elvie saat ini rumah sakit Hamba Muara Bulian telah mempu melakukan pengobatan penyakit HIV/AIDS tersebut secara paripurna. Dimulai dari penemuan kasus sampai dengan pengobatannya. Penderita HIV/AIDS tersebut di berikan obat Anti Retro Viral (ARV) yang di berikan oleh Kementrian Kesehatan.
"Rumah sakit hamba dinilai sudah mampu memberikan pengobatan HIV/AIDS secara paripurna, artinya Rumah Sakit Hamba sudah memenuhi semua fasilitas dan tenaga kesehatan yang menganani penderita tersebut sehingga diberikan obat-obatan tersebut oleh kementrian kesehatan," kata dr Elvie menjelaskan.
Tenaga kesehatan yang bertugas untuk menangani penderita HIV/AIDS tersebut telah mendapatkan pelatihan, mulai dari dokter, perawat, tenaga pengelola obat atau apoteker, tenaga laboratorium hingga tenaga pencatat medik. Termasuk tenaga kesehatan khusus PMTCT.
Sementara itu mayoritas penderita HIV/AIDS di daerah itu merupakan penderita pada usia produktif, yakni antara usia 20 hingga dengan 50 tahun. Dan dari 19 penderita HIV/AIDS tersebut, tiga orang di antaranya merupakan anak-anak dan satu orang telah meninggal dunia.
Di tahun 2017 ini, dinas kesehatan daerah itu menemukan tiga orang ibu hamil yang terindikasi penyakit HIV/AIDS. Tiga orang ibu hamil tersebut diketahui menderita HIV/AIDS melalui screaning yang dilakukan oleh pihak rumah sakit.
"Sebagian besar penderita HIV/AIDS tersebut merupakan pengguna narkoba dengan jenis suntik, melalaui narkoba itulah virus HIV/AIDS menyerang mereka. Selain itu penderita tersebut juga merupakan heteroseksual,†katanya.
Dinas kesehatan daerah itu berharap dapat menemukan penderita HIV/AIDS pada stadium awal, karena penderita HIV/AIDS tersebut dapat disembuhkan bila masih berada pada stadium awal. Selain itu dinas kesehatan daerah itu menghimbau kepada masyarakat agar mau memeriksakan dirinya ke rumah sakit itu, dan pihak rumah sakit akan menjaga kerahasiaannya
"Selama ini yang memeriksakan diri ialah penderita yang sudah berada pada stadium lanjut dan stadium akhir. Itupun diketahui karena penderita terkena infeksi opurtunistik, yaitu infeksi yang menyertai penyakit HIV tersebut, misalnya inveksi TB paru," katanya.
Dinas kesehatan daerah itu saat ini tengah gencar melakukan screaning terhadap kelompok-kelompok yang beresiko.