Bogor (ANTARA) - Tanaman kecombrang (Etlingera elatior) terpilih sebagai maskot pada peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional tahun 2020.
"Tanaman kecombrang ini dipilih karena telah menjadi bahan pangan masyarakat," kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), Ahmad Munawir, mengatakan hal itu, di Kota Bogor, Minggu.
Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) tahun 2020 diperingati setiap tanggal 5 Nopember dan pada tahun 2020 ini menampilkan tema, "Puspa dan Satwa, untuk Harapan Ketahanan Pangan dan Kesehatan".
Menurut Munawir, tanaman kecombrang atau kantan atau honje, banyak ditemui di Jawa Barat, termasuk di TNGHS. "Tanaman kecombrang ini dipilih sebagai maskot pada peringatan HCPSN 2020, agar agar masyarakat lebih mengenal dan mencintainya," katanya.
Kepala Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), R Hendrian, mengatakan, bunga kecombrang yang memiliki aroma khas, pemanfaatannya sampai saat ini baru sebatas bahan baku kuliner tradisional yakni bahan baku sambal maupun pengawet makanan.
Menurut dia, perlu adanya pengembangan lebih lanjut apa saja kandungan zat-zat pada tanaman kecombrang sampai diketahui pemanfaatannya secara optimal.
Indonesia sangat kaya sumber daya alam flora dan fauna, tapi kekayaan itu baru sebatas tahap potensi, belum sampai sampai pada pemanfaatannya secara optimal. "Salah satunya tanaman kecombrang, yang perlu dilakukan peneitian lebih lanjut, agar pemanfaatannya bisa optimal," katanya.
Kecombrang adalah tumbuhan rempah berbatang berbatang lunak serta memiliki aroma yang khas, sehingga bunga kecombrang sering dimanfaatkan sebagai bahan makanan tradisional.
Tanaman kecombrang juga adalah tumbuhan semak dengan tinggi sekitar 1-3 meter, tegak, berbatang semu, dan berpelepah membentuk rimpang. Bunga kecombrang memiliki panjang sekitar 20-30 cm dan berwana pink.***3***
(T.R024)