Jambi (ANTARA) - Pertumbuhan lapangan usaha pertanian diperkirakan sedikit meningkat pada triwulan I 2021 yang didorong oleh perbaikan kinerja komoditas kelapa sawit, karet, pulp paper dan kopi.
Kepala Kantor Bank Indonesia Provinsi Jambi, Suti Masniari Nasution di Jambi, Jumat, mengatakan, kebijakan pengurangan bea impor sawit dari India diperkirakan turut menopang permintaan. Data Malaysian Palm Oil Council menunjukan bahwa impor CPO Malayasia pada Januari 2021 tumbuh 98,28 persen (yoy) menjadi 016 juta metrik ton.
Berdasarkan laporan perekonomian Bank Indonesia Provinsi Jambi mencatat permintaan eksternal terhadap perkebunan akan mengalami peningkatan seiring pemulihan ekomomi global dan domestik secara umum. Perayaan imlek yang berlangsung pada Februari 2021 ini Tiongkok menjadi faktor penggerak ekonomi eksternal.
“Peningkatan impor Malaysia akan berdampak positif terhadap kinerja lapangan usaha pertanian mengingat 99 persen ekspor sawit asal Provinsi Jambi ditujukan ke Malaysia,” katanya.
Pelonggaran lockdown dan pembatasan sosial oleh berbagai negara seiring implementasi vaksin merupakan faktor utama yang mendorong pulihnya permintaan. Kembali dibukanya kegiatan komersial akan meningkatkan konsumsi minyak makanan. Selain itu, permintaa sabun dan perlengkapan kebersihan yang berbahan baku kelapa sawit juga diestimasi tetap tinggi pada periode new normal.
Permintaan CPO juga diperkirakan membaik seiring perlonggaran pembatasan sosial. Memasuki periode adaptasi kebiasaan baru,permintaan bahan makanan berbasis minyak kelapa sawit diperkirakan meningkat. Meksipun, permintaan kelapasawit untuk kebutuhan biodiesel diperkirakan tumbuh terbatas.
“Produksi kelapa sawit diperkirakan tumbuh terbatas pada triwulan I 2021 dipengaruhi resiko La Nina,” katanya.
Selain sawit, permintaan karet global diperkirakan juga akan meningkat pada triwulan I 2021 ini. Kebijakan stimulus dan peningkatan aktivitas Tiongkok dan Amerika serta konsumen utama karet lainnya akan menggerakan permintaan karet. Dari sisi produksi karet diperkirakan masih tumbuh terbaras pada triwulan I 2021 .