Jayapura (ANTARA) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) menyatakan pembinaan atlet di kawasan timur Indonesia akan dipusatkan di Provinsi Papua yang memiliki prasarana olahraga memadai setelah menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XX.
Marciano menilai, Papua sangat layak dijadikan sentral pembinaan karena daerah paling timur Indonesia ini memiliki potensi atlet yang berkualitas serta arena pertandingan berstandar internasional.
Baca juga: KONI: arena basket Mimika Sport Complex harus dimaksimalkan pasca-PON
Saat berkunjung ke Media Center Kominfo PON Papua Klaster Mimika, Hotel Gramd Mozza, Timika, Marciano menuturkan, sejumlah fasilitas olahraga berstandar internasional yang telah tersedia di Papua, antara lain stadion atletik dan arena renang.
Marciano menegaskan, KONI akan menyiapkan pelatih berstandar internasional agar bisa menghasilkan atlet kelas dunia.
"Dengan pelatih berkualitas maka pembinaan juga bisa bagus sehingga prestasi bisa dicapai," tegasnya.
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah merampungkan sejumlah fasilitas olahraga berstandar internasional untuk mendukung kegiatan PON Papua 2021, termasuk infrastruktur pendukungnya.
Keempat fasilitas olahraga berstandar internasional tersebut adalah Arena Aquatic, Istora Papua Bangkit, Venue Cricket, dan Lapangan Hockey (indoor dan outdoor).
Arena Aquatic dan Istora Papua Bangkit berada di kawasan Olahraga Kampung Harapan seluas 32 Ha.
Baca juga: Siapkan agenda, Bupati Merauke tak ingin arena PON terbengkalai
Dalam kompleks ini juga telah dibangun Stadion Utama Lukas Enembe yang dilengkapi papan skor dari Italia, peralatan sistem waktu dari Swiss, dan lampu LED standar FIFA dari Jerman dengan kekuatan 1.800 Lux.
Juga terdapat fasilitas lain meliputi lapangan latihan/pemanasan, zona aman stadion, dan area parkir.
Arena sepatu roda berlokasi di daerah Bumi Perkemahan Waena, Kota Jayapura dengan luas lahan 26.520 m2 dan luas bangunan 6.067 m2. Arena ini dilengkapi dengan beberapa sarana dan prasarana pendukung venue seperti tribun berkapasitas 650 orang, sistem penerangan untuk lintasan 1.501 lux dan penerangan safe zone 449 lux, sistem tata suara, dan scoring board.
Kemudian arena panahan dibangun di kawasan kompleks olahraga Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura. Venue ini memanfaatkan lahan seluas 40.863 m2 dan luas bangunan 1.217 m2 dengan landsekap pegunungan Cycloop yang menjadi daya tariknya.
Kawasan arena panahan PON juga dilengkapi lapangan bertanding seluas 10.100 m2 dan lapangan latihan seluas 8.207 m2. Pada lapangan tandingmua juga dilengkapi sistem pembuangan air di bawah lapangan, penerangan, dan tata suara.
Baca juga: KONI Pusat sarankan Papua dorong biliar jadi olahraga andalan provinsi
Baca juga: Ketua umum KONI puji lokasi paralayang PON XX Papua yang memukau