Jakarta (ANTARA) - Maria Adina selaku Brand General Manager L'Oreal Paris mengatakan bahwa menurut penelitian, 8 dari 10 perempuan yang sudah atau ingin berwirausaha di Indonesia berkeinginan untuk meningkatkan keterampilan dalam menjalankan bisnis. Namun mereka terganjal stigma dan stereotip untuk mewujudkan mimpinya dalam menjalankan bisnis.
"Menurut saya kesetaraan hak antara lelaki dan perempuan itu ada. Meskipun belum sempurna setiap waktu. Jadi kita semua harus memperjuangkan itu. Kekuatan perempuan Indonesia bukanlah dari rayuan. Contohnya kita bisa melahirkan anak dan membesarkan seorang manusia. Kita bisa juga menguasai dunia gitu. Ya karena ngurus anak jauh lebih sulit dari bisnis," tambahnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, dalam survei bertajuk "Advicing Women in Enterpreneurship" yang dilakukan oleh Google-Kantar tahun 2020, angka partisipasi wanita Indonesia dalam bidang kewirausahaan termasuk yang tertinggi di Asia Tenggara. Penelitian tersebut pun menemukan bahwa 49 persen wanita menyatakan telah memiliki bisnis yang mereka jalankan sendiri.
Sementara itu, 45 persen mengaku baru ingin berwirausaha. Namun karena stereotip yang ada di masyarakat, banyak wanita yang mengurungkan niatnya meskipun angka partisipasi wanita dalam bidang kewirausahaan di Indonesia tercatat paling tinggi di Asia Tenggara.
Oleh sebab itu, Adina mengimbau agar wanita Indonesia lebih meningkatkan lagi kepercayaan dirinya Sebab menurutnya ketika seseorang mencoba lebih menyeimbangkan perannya, mereka akan mulai percaya bahwa mereka bisa.
'Bagaimana jadi pemicu bagi wanita Indonesia bahwa kemungkinan itu tidak ada batasnya? Kalian bisa jadi ibu atau founder. Kita bisa punya semuanya ketika kita mulai percaya kita bisa. Masalahnya ya tadi. Kita punya pikiran kita ngalah dulu kita gini dulu," kata Adina.
Di sisi lain, Samira Shihab selaku founder dari Stellar Women juga mengatakan bahwa salah satu cara untuk membuktikan bahwa seorang wanita Indonesia juga memiliki kemampuan adalah dengan mencoba melangkah untuk mengambil posisi terutama d bidang pengambilan keputusan. Sebab, terkadang laki-laki tidak tahu apa-apa ketika berbicara tentang wanita.
"Tentu kita sebagai wanita butuh melangkah lebih jauh dalam hal posisi. Jadi kita sebagai wanita perlu memiliki banyak perwakilan di bidang pengambilan keputusan," ujar Samira.
Baca juga: L'Oreal dukung wanita Indonesia lewat Stellar Power Accelerator
Baca juga: L'Oreal umumkan pemenang program dana hibah untuk riset dermatologi
Baca juga: Tiga peneliti BRIN raih penghargaan UNESCO for Women in Science 2021