Pekalongan (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan bahwa usaha mikro, kecil, dan menengah masih menjadi tulang punggung (backbone) perekonomian nasional sehingga semua harus semangat karena Presiden Joko Widodo sangat memperhatikan perkembangan UMKM di Indonesia.
Menurut dia, pada awal kasus COVID-19, para pelaku UMKM cukup merasakan (dampaknya) tetapi kini dalam perkembangannya mereka memiliki daya tahan yang sangat tinggi sehingga tetap "survive".
Salah satu dari lima program atau agenda yang disebutkan dalam Sidang Senayan pada 16 Agustus 2022, kata dia, Presiden RI menegaskan arti penting digitalisasi UMKM.
Moeldoko mengatakan pemerintah memberikan insentif untuk koperasi dan UMKM agar bisa memberikan semangat baru untuk bangkit menghadapi situasi tersebut.
"Untuk UMKM Kabupaten Pekalongan cukup kreatif, sangat respons terhadap keinginan pasar, ada diversifikasi hal baru yang perlu dikembangkan," katanya.
Menurut dia, Kabupaten Pekalongan mempunyai brand produk di antaranya potensi batik sehingga perlu dieksplorasi terus agar pada akhirnya bisa memahami kemauan pasar.
"Harapan ke depan UMKM bisa mendapatkan kemudahan dari pemerintah dan perbankan karena Menteri Koperasi dan UMKM sangat konsen dengan hal itu. Kalau perlu dukungan pemerintah untuk mempermudah pinjaman KUR," katanya.
Bupati Pekalongan Fadia Arafiq menyebutkan sebagian besar masyarakat daerah berprofesi sebagai pelaku usaha jeans dan batik.
"Dari batik sampai orang yang kenal produk jeans dari Jawa Barat akan tetapi produksinya berasal dari Kabupaten Pekalongan. Batik yang dikenal dari daerah lain itu banyak perajin dari Kabupaten Pekalongan dikirim ke Yogyskarta, Solo, dan Tanah Abang, Jakarta," katanya.