Jambi (ANTARA) - Sepuluh korban pelecehan perempuan muda asal Jambi YS yang saat ini berada di Balai Rehabilitasi Sosial Anak Sentra Alyatama Jambi menjalani sekolah secara online lantaran mereka masih enggan bertatap muka dengan banyak orang.
Ketua RT28 Kelurahan Rawasari, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi Helmi, Rabu, mengatakan saat ini sepuluh korban yang berada di Sentra Alyatama mengikuti pelajaran online dari sekolah setelah berkoordinasi dengan pihak sekolah.
"Atas saran dari UPTD PPA Jambi untuk menginapkan anak-anak ke Sentra Alyatama jadi mereka sekolah online," kata dia.
Sementara itu, tujuh anak lainnya yang juga menjadi korban memilih pulang ke rumah masing-masing.
Menurut Helmi, tujuh korban yang pulang ke rumah ini sudah menjalankan aktivitas seperti biasa. Begitu juga dengan kegiatan sekolah, mereka mengikuti pelajaran di sekolah secara langsung.
Mengenai kondisi anak saat ini, ia menjelaskan bahwa para orangtua korban mengkhawatirkan dampak negatif yang timbul pada masa mendatang.
Namun, jika korban sudah ditangani dan dipantau oleh pendamping anak di Sentra Alyatama maka diharapkan dapat meminimalisir terjadinya dampak negatif di kemudian hari.
Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Asi Noprini membenarkan bahwa ada sepuluh anak yang masuk ke Balai Rehabilitasi Sosial Anak memerlukan perlindungan khusus atau Sentra Alyatama Jambi.
Sepuluh anak ini mengikuti pembelajaran sekolah secara online didampingi tenaga pendamping dari Sentra Alyatama.
Sementara itu, jika ada tugas sekolah maka tenaga pendamping yang menjemput atau mengantarkan tugas anak-anak tersebut ke sekolahnya.
"Aktivitas anak-anak saat ini sesuai usia mereka, bermain ada lapangan olahraga, mengaji, belajar sesuai jadwal dibuat anak-anak itu melupakan kejadian yang dialaminya,"katanya.
Ia menjelaskan sampai saat ini hampir seluruh korban masih mengalami trauma dan mengingat kejadian tersebut.
Sementara itu, untuk tujuh korban yang pulang ke rumah masing-masing masih diawasi UPTD PPA Jambi dan dibawah pengasuhan orang tua.
Untuk ketujuh korban ini sudah melaksanakan kegiatan sekolah seperti biasa. Ia menyebutkan jika tujuh korban itu tidak terlalu berdampak dan mereka bisa menguatkan diri sendiri.
Anak-anak korban pelecehan perempuan muda di Jambi jalani sekolah online, masih enggan ketemu banyak orang
Rabu, 8 Februari 2023 14:58 WIB