Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi telah melakukan Kick Off Serambi (Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idul Fitri) 2023 di Provinsi Jambi dengan tujuan untuk menyediakan uang Rupiah dan memberikan layanan kas yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadan dan Lebaran.
Selain itu, Serambi 2023 juga bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terkait dengan Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Hermanto di Jambi, Senin, mengatakan BI Jambi telah menyiapkan uang tunai sebesar Rp3,05 triliun, mengalami kenaikan sebesar 38,63 persen dari realisasi periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp2,2 triliun.
"Adapun komposisi uang tunai yang disiapkan Bank Indonesia Jambi adalah Rp2,9 triliun uang pecahan besar dan Rp150 miliar uang pecahan kecil," katanya.
Penyediaan kebutuhan uang tunai tersebut, tegasnya telah memperhatikan berbagai asumsi makro ekonomi terkini dan geliat pertumbuhan ekonomi di tengah kondisi pandemi COVID-19.
Layanan penukaran uang tunai ini terdapat pada 57 titik di Provinsi Jambi. Sebanyak 32 titik penukaran uang tunai di Bank Umum yang tersebar di Kota Jambi dan 25 titik di kas titipan yang berada di Muaro Bungo dan Kuala Tungkal.
Pada periode Ramadan dan Idul Fitri 1444 H, Bank Indonesia Jambi juga berkolaborasi dengan 8 bank umum (Bank Jambi, BRI, Bank Mandiri, BNI, BTN, BCA, BSI, dan Maybank) pada kegiatan layanan penukaran kas keliling bersama di beberapa titik lokasi di Kota Jambi antara lain pada 5 dan 6 April 2023 di Taman Angso Duo, Kota Jambi.
Selanjutnya, pada 10 dan 11 April 2023 di Tugu Keris Siginjal, 12 dan 13 April 2023 di Lapangan Kantor Gubernur Jambi dan pada 17 dan 18 April 2023 di Jamtos Mall.
Layanan penukaran kas keliling bersama dapat dimanfaatkan masyarakat dengan sebelumnya melakukan pendaftaran online pada situs https://pintar.bi.go.id.
Mekanisme pendaftaran pemesanan penukaran tersebut merupakan upaya mitigasi kerumunan masyarakat yang berpotensi meningkatkan penyebaran COVID-19, karena setiap harinya terdapat kuota jumlah penukar yang dapat dilayani.
Selain itu, ia juga mengingatkan masyarakat untuk bijak berbelanja selama Ramadan dan Lebaran.
Hermanto menyebutkan bahwa tingkat konsumsi masyarakat di periode Ramadan - Idul Fitri selalu mengalami peningkatan dan dapat memicu kenaikan inflasi. Oleh karenanya Bank Indonesia menghimbau agar masyarakat lebih bijak dalam berbelanja, dengan memprioritaskan berbelanja sesuai kebutuhan.