Jakarta (ANTARA) - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) berharap pemerintah bisa memberikan ruang bagi guru honorer di Indonesia untuk diangkat menjadi guru aparatur sipil negara pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (ASN PPPK).
“Mohon izin Bapak (Presiden) seperti biasa kami hanya bisa memohon ada kiranya saudara-saudara kami yaitu guru-guru swasta, guru-guru TK, para tenaga kependidikan di Indonesia, memohon untuk diberikan ruang dan kesempatan untuk menjadi ASN P3K,” kata Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Unifah Rosyidi dalam peringatan Hari Guru Nasional dan HUT Ke-78 PGRI di Jakarta, Sabtu.
Ia mengatakan hal tersebut secara langsung kepada Presiden Joko Widodo saat peringatan Hari Guru Nasional yang dihadiri 7.000 guru secara langsung serta daring dari berbagai daerah di Indonesia.
Selain itu, PGRI juga mengajukan permohonan kepada Presiden agar guru honorer yang diangkat dapat dikembalikan ke sekolah-sekolah yang menjadi penyangga pendidikan nasional.
Langkah ini, kata dia, akan memberikan stabilitas dan keberlanjutan proses pembelajaran di berbagai daerah, terutama di sekolah-sekolah yang mengandalkan kontribusi besar dari guru honorer sebagai pemerataan pendidikan dapat terwujud secara lebih merata di seluruh Indonesia.
“Khususnya para guru swasta yang diangkat menjadi P3K dapat kiranya dikembalikan di sekolah-sekolah swasta yang menjadi penyangga utama untuk pendidikan nasional,” ucap dia.
Ia mengatakan keberadaan guru honorer yang diangkat sebagai PPPK bukan hanya membawa manfaat individu, tetapi juga berdampak positif pada sistem pendidikan secara keseluruhan.
“Mohon izin Bapak Presiden, secara singkat kami laporkan bahwa di seluruh Tanah Air di pelosok-pelosok, di desa-desa, di mana ada guru, di situ ada PGRI,” kata dia.
Dalam acara yang dihadiri Presiden Joko Widodo tersebut, ia menyampaikan pula apresiasi atas perhatian dan dukungan pemerintah kepada seluruh guru yang tersebar di Indonesia.
Ia mengatakan PGRI berkomitmen untuk memajukan sistem pendidikan guna mewujudkan generasi yang unggul dan berdaya saing.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya menyebut 544 ribu guru honorer telah lolos seleksi untuk menjadi guru aparatur sipil negara pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (ASN PPPK) selama 2021-2022.
“Harapan kita nanti dalam tiga tahun akan ada kurang lebih 840 ribu guru yang direkrut sebagai ASN PPPK dan pada 2024 nanti akan mencapai satu juta guru ASN PPPK,” katanya.
Program seleksi guru ASN PPPK disebut Jokowi merupakan upaya pemerintah untuk merespons permasalahan yang dihadapi guru honorer selama ini, terutama soal kepastian karir dan kesejahteraan.