Jakarta (ANTARA) - Seorang wanita bernama Fiona Harvey yang mengklaim sebagai sumber inspirasi karakter penguntit dalam serial "Baby Reindeer" melayangkan gugatan kepada Netflix dan menuntut ganti rugi sebesar 170 juta dolar AS.
Dilansir dari IGN pada Sabtu, gugatan itu diajukan Fiona ke Pengadilan Distrik Amerika Serikat untuk Distrik Pusat California pada Jumat (7/6) yang secara mengejutkan tidak menyentuh Richard Garr selaku pencipta sekaligus bintang utama "Baby Reindeer".
Fiona mengatakan dirinya merupakan inspirasi karakter penguntit di "Baby Reindeer" bernama Martha yang diperankan oleh Jessica Gunning.
Serial yang diklaim berdasarkan kisah nyata ini menceritakan seorang komedian bernama Donny yang diuntit oleh wanita bernama Martha setelah pertemuan mereka di bar tempatnya bekerja.
Menurut cerita seri tersebut, saking terobsesinya dengan Donny, Martha sampai mengirimkan 41.000 email, 744 tweet, 100 halaman surat, dan 350 jam pesan suara kepada Donny selama beberapa tahun.
Fiona menuduh Netflix tidak mencari kebenaran soal klaim "kisah nyata" yang dituturkan Richard selaku kreator ceritanya. Fiona menyebut bahwa klaim kisah nyata yang diumbar Netflix sebagai "kebohongan terbesar sepanjang sejarah pertelevisian".
"Ini adalah kebohongan yang diceritakan oleh Netflix dan kreator acara, Richard Gadd, karena keserakahan dan keinginan untuk ketenaran," tulis gugatan yang dilayangkan Fiona.
"Sebuah kebohongan yang dirancang untuk menarik lebih banyak penonton, mendapatkan lebih banyak perhatian, menghasilkan lebih banyak uang, dan dengan kejam menghancurkan kehidupan penggugat, Fiona Harvey, seorang wanita tak bersalah yang difitnah oleh Netflix dan Richard Gadd dalam skala dan tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya," lanjut bunyi gugatan tersebut.
Gugatan itu juga mengklaim Fiona tidak pernah dihukum karena tindakan kriminal. Dalam serial "Baby Reindeer" karakter Martha akhirnya ditangkap dan sebelumnya juga tersandung masalah hukum karena menguntit seorang polisi.
Richard telah mengatakan dalam beberapa wawancara dan unggahan media sosial bahwa dia tidak ingin penonton mencari tahu identitas asli Martha dan orang-orang lain yang digambarkan dalam "Baby Reindeer".
Sementara itu, Netflix dalam sidang Parlemen Inggris baru-baru ini mengatakan bahwa mereka mengambil "setiap tindakan pencegahan yang wajar" untuk melindungi identitas subjek kehidupan nyata dalam serial tersebut.