Jakarta (ANTARA) - Valve menghapus sebuah gim di platform distribusi gim digital mereka, Steam bertajuk "PirateFi" yang disebut mengandung malware berbahaya.
Dalam pemberitahuannya kepada pengguna yang telah mengunduh gim tersebut, Valve memperingatkan mereka agar sepenuhnya melakukan reset sistem operasi perangkatnya.
Dilansir dari Tech Crunch pada Jumat, "PirateFi" merupakan gim bergenre survival di mana para pemain dapat memainkannya sendiri maupun bersama pemain lain dalam mode multi pemain. Sebelum dihapus, gim ini memiliki skor rating 9/10 dengan 51 ulasan.
Valve menghapus gim tersebut dari Steam pada pekan ini. Dalam pemberitahuan kepada pengguna, Valve mengatakan telah menghapus build game yang terpengaruh dari Steam.
Perusahaan itu juga meminta pengguna untuk "menjalankan pemindaian sistem penuh menggunakan produk anti-virus yang Anda percayai atau gunakan secara teratur, dan memeriksa sistem Anda untuk perangkat lunak yang tidak terduga atau baru diinstal".
Valve mengatakan reset sistem penuh akan memastikan bahwa tidak ada perangkat lunak berbahaya yang tersisa di perangkat pengguna. Hingga saat ini Valve belum mengungkapkan secara spesifik jenis malware apa yang tertanam dalam gim tersebut.
Platform Steam, serta video game itu sendiri, biasanya memiliki akses ke perangkat gamer, sehingga gamer menjadi target yang rentan akan serangan malware dari para peretas.
Tahun lalu, dilaporkan bahwa peretas menargetkan gamer dengan malware infostealer dan kasus tersebut pernah diselidiki perusahaan gim Activision.
Pada tahun 2023, ditemukan serangan malware yang menyasar pemain gim lama dari seri besutan Activision "Call of Duty" dengan malware yang mampu menyebar sendiri.
Sebagai dampak dari apa yang disebut sebagai salah satu peretasan paling berani di dunia video game itu, perusahaan gim Electronic Arts harus menunda turnamen esports Apex Legends setelah seorang peretas mengambil kendali komputer para peserta selama pertandingan untuk membuat mereka terlihat seperti sedang berbuat curang.