Jambi (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi menyatakan kesiapannya untuk perubahan status kesiapsiagaan menjadi siaga darurat dalam menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada musim kemarau tahun ini.
Kepala BPBD Provinsi Jambi Bacyuni Deliansyah di Jambi, Senin mengatakan, Provinsi Jambi dapat menaikkan status dari kesiapsiagaan menjadi siaga darurat dengan syarat ada dua kabupaten yang menaikkan status.
Kini baru Kabupaten Muaro Jambi yang mengusulkan permintaan. Saat ini pihaknya masih menunggu satu kabupaten mengusulkan permintaan status.
"Kita tunggu satu kabupaten lagi, informasinya Sarolangun akan menyusul. Apabila syarat tersebut sudah terpenuhi saya akan menghadap gubernur," katanya.
Bachyuni menambahkan, jika sudah ada dua kabupaten yang menyampaikan usulan maka BPBD akan meningkatkan status tersebut melalui mekanisme yang berlaku. Mulai dari dasar hukum, kriteria dan dukungan dari BMKG maka statusnya akan diubah dari kesiapsiagaan menjadi siaga darurat.
Ia mengatakan, hampir semua kabupaten di Jambi menjadi daerah rawan kebakaran hutan dan lahan kecuali Kota Sungai Penuh, Kota Jambi dan Kabupaten Kerinci.
BPBD provinsi telah mendorong para kepala badan penanggulangan bencana di masing-masing kabupaten melaporkan kepada kepala daerah (bupati) melakukan rapat koordinasi (rakor) bersama forkopimda terkait upaya pencegahan.
Berdasarkan hasil koordinasi dengan BMKG diperkirakan kondisi panas tahun ini mirip seperti tahun 2024 lalu. Puncak musim kemarau diprediksi terjadi di Juli hingga September.
"Oktober baru masuk peralihan dari musim panas ke musim hujan prediksi BMKG selalu diupdate, bisa saja berubah karena perubahan cuaca," katanya.
Berdasarkan hasil rapat nasional, Menteri Kordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam) dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ada enam provinsi di Indonesia masuk daerah rawan kebakaran hutan dan lahan, salah satunya Jambi.
"Indonesia ada enam wilayah rawan, untuk Pulau Sumatera ada tiga provinsi Jambi, Sumsel dan Riau jadi daerah rawan kebakaran," kata Bachyuni.