Jambi, (ANTARA Jambi) - Di Provinsi Jambi terdapat beberapa perusahaan besar perkebunan kelapa sawit yang dinilai punya potensi untuk mengembangkan program integrasi kelapa sawit dengan sapi guna memenuhi swasembada daging di masa mendatang.
Oleh karena itu, Gubernur Jambi Hasan Basri Agus minta program integrasi kebun kelapa sawit dan sapi perlu terus dikembangkan karena akan mendorong percepatan swasembada ternak di daerah ini.
"Saya mendukung program integrasi sawit-sapi, karena banyak manfaat yang diperoleh," katanya di Jambi, Rabu.
Sehari sebelumnya, gubernur dan beberapa pejabat berkesempatan berkunjung ke Desa Marga Manunggal Jaya, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muarojambi, dan melihat usaha pembuatan pupuk organik dari kotoran sapi dengan limbah daun kelapa sawit oleh kelompok tani Usaha Jaya.
Mantan Bupati Sarolangun ini berharap perusahaan perkebunan sawit di Jambi juga mengembangkan program sawit-sapi karena dapat membantu mengatasi masalah lapangan kerja.
Pemprov Jambi melalui Dinas Pertanian juga telah melakukan program ini, dan hasilnya cukup baik, sapi yang dikembangkan terlihat sehat dan gemuk, hanya dalam waktu tujuh bulan dari 35 ekor sapi saat ini telah bertambah menjadi 39 ekor.
Program integrasi sawit dan sapi ini juga sudah menjadi program PTPN, dan sudah disetujui Meneg BUMN saat berkunjung ke Jambi, yang juga berkesempatan melihat pelaksanaan program tersebut.
"Hasilnya sangat baik, sapinya bisa untuk memenuhi kebutuhan daging, rumput yang tumbuh di kebun bisa dimakan sapi, sementara kotoran sapinya bisa menjadi pupuk," katanya.
Usaha perpaduan kebun kelapa sawit dan peternakan sapi dinilai dapat meningkatkan produktivitas keduanya, kotoran dan urine ternak sapi dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman kelapa sawit, sedang pelepah dan daun kelapa sawit dimanfaatkan sebagai makanan utama ternak sapi setelah melalui proses pengolahan.(T.E003)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2012
Oleh karena itu, Gubernur Jambi Hasan Basri Agus minta program integrasi kebun kelapa sawit dan sapi perlu terus dikembangkan karena akan mendorong percepatan swasembada ternak di daerah ini.
"Saya mendukung program integrasi sawit-sapi, karena banyak manfaat yang diperoleh," katanya di Jambi, Rabu.
Sehari sebelumnya, gubernur dan beberapa pejabat berkesempatan berkunjung ke Desa Marga Manunggal Jaya, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muarojambi, dan melihat usaha pembuatan pupuk organik dari kotoran sapi dengan limbah daun kelapa sawit oleh kelompok tani Usaha Jaya.
Mantan Bupati Sarolangun ini berharap perusahaan perkebunan sawit di Jambi juga mengembangkan program sawit-sapi karena dapat membantu mengatasi masalah lapangan kerja.
Pemprov Jambi melalui Dinas Pertanian juga telah melakukan program ini, dan hasilnya cukup baik, sapi yang dikembangkan terlihat sehat dan gemuk, hanya dalam waktu tujuh bulan dari 35 ekor sapi saat ini telah bertambah menjadi 39 ekor.
Program integrasi sawit dan sapi ini juga sudah menjadi program PTPN, dan sudah disetujui Meneg BUMN saat berkunjung ke Jambi, yang juga berkesempatan melihat pelaksanaan program tersebut.
"Hasilnya sangat baik, sapinya bisa untuk memenuhi kebutuhan daging, rumput yang tumbuh di kebun bisa dimakan sapi, sementara kotoran sapinya bisa menjadi pupuk," katanya.
Usaha perpaduan kebun kelapa sawit dan peternakan sapi dinilai dapat meningkatkan produktivitas keduanya, kotoran dan urine ternak sapi dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman kelapa sawit, sedang pelepah dan daun kelapa sawit dimanfaatkan sebagai makanan utama ternak sapi setelah melalui proses pengolahan.(T.E003)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2012