Jambi (ANTARA Jambi) - Pemerintah Kota Jambi mengingatkan masyarakat setempat mewaspadai peredaran makanan impor yang biasanya dikemas dalam kaleng selama Ramadhan 1433 Hijriah.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Jambi Izhar Muzani, Minggu, mengatakan, Kota Jambi sebagai salah satu daerah lintas di Sumatera bisa saja menjadi tempat beredarnya makanan/minuman impor yang mungkin sudah kedaluwarsa atau tidak layak konsumsi.
"Untuk itu, masyarakat diimbau lebih teliti dalam membeli. Disperindag juga akan aktif melakukan pemantauan di lapangan," ujarnya.
Untuk memastikan Kota Jambi bebas dari makanan kedaluwarsa, Disperindag Kota Jambi akan menurunkan beberapa tim ke sejumlah sentra perekonomian di daerah itu.
Sementara itu, terkait persiapan sembilan bahan pokok, Izhar memastikan stok sembako khususnya beras aman hingga usai Lebaran mendatang.
Untuk ketersediaan beras, Disperindag Kota Jambi akan berkoordinasi dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) Jambi. Seperti tahun sebelumnya, Pemkot Jambi sedikitnya akan menyiapkan stok beras sekitar 5.000 ton lebih.
Dari data yang ada, tingkat konsumsi beras masyarakat Kota Jambi mencapai 11 ribu ton lebih. Sementara pasokan yang ada mencapai 17 ribu ton.
Tidak hanya beras, Disperindag juga memastikan ketersediaan bahan lainnya seperti telur dan ayam. Berdasarkan data yang ada, selama Ramadhan hingga Lebaran kebutuhan di Kota Jambi bisa mencapai 10.000 butir telur dan 6.000 ribu ayam per hari.
Disperindag Kota Jambi juga akan berkoordinasi dengan berbagai pihak, salah satunya dengan para pedagang dan agen sembako di daerah itu.
Ishar mengatakan, pihaknya akan terus memantau harga sembako khususnya beras. Jika kenaikan harga beras hingga 15 persen, pemerintah melalui Disperindag akan melakukan operasi pasar (OP).(KR-BS)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2012