Jambi (ANTARA Jambi) - Sektor perkebunan masih menjadi tulang punggung bisnis pembiayaan mikro PT Permodalan Nasional Madani  (Persero) di wilayah Provinsi Jambi dengan menyumbang lebih dari 60 persen dari total penyaluran pembiayaan ULaMM.

Pemimpin PT Permodalan Nasional Madani (PNM Cabang Jambi Wire Ariyayudanto ketika dihubungi di Jambi, mengatakan, PNM Cabang Jambi sejak beroperasi pada Maret 2012 hingga akhir 2013 telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp127,12 miliar kepada 2.217 nasabah melalui 10 kantor Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM).

Khusus untuk kinerja 2013, realisasi penyaluran pembiayaan PNM Cabang Jambi sebesar Rp74,09 miliar atau tumbuh 64,07 persen dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama tahun sebelumnya.

Performa positif pembiayaan tersebut selaras dengan pertambahan jumlah nasabah PT PNM sebesar 60,7 persen dalam setahun.

Wire mengatakan, perekonomian Provinsi Jambi didominasi oleh sektor perkebunan dengan komoditas utama kelapa sawit dan karet.

Geliat ekonomi dari sektor perkebunan tersebut juga berdampak positif terhadap kinerja pembiayaan mikro PNM yang dilakukan melalui jaringan operasional ULaMM di wilayah Jambi dan sekitarnya.

"Potensi perkebunan inilah yang menjadi tulang punggung bisnis mikro ULaMM Jambi, dengan membiayai langsung ke petani yang memiliki kebun karet atau sawit," katannya.

Umumnya, ULaMM memberikan bantuan modal kepada petani atau usaha mikro dan kecil (UMK) untuk tujuan investasi berupa pembelian lahan perkebunan. Namun tidak sedikit pula nasabah yang mengajukan pembiayaan dari ULaMM untuk mendukung bisnis perdagangan.

"Komposisi pembiayaan ULaMM di Jambi sebanyak 62,6 persen mengalir ke sektor perkebunan dan 37,4 persen diserap oleh sektor perdagangan," ujar Wire.

Sementara itu, M. Lukman Rizal, Direktur Bisnis Mikro I PNM menambahkan PNM tidak hanya fokus pada bisnis pembiayaan mikro, tapi juga mengemban misi pembinaan dan pengembangan UMKM seperti yang diamanatkan pemerintah.

Dalam menjalankan misi tersebut, PNM giat melaksanakan pelatihan dan pendampingan usaha untuk membantu pelaku UMKM meningkatkan pengetahuan dan daya saing usahanya.

"Setidaknya selama tahun 2013,  saja PNM telah melaksanakan kegiatan pelatihan dan pendampingan usaha sebanyak 208 kali di seluruh jaringan operasional PNM di Indonesia, dengan peserta mencapai 9.662 pelaku UMKM," tuturnya.

Sebagai bagian dari program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU), PNM juga aktif mengupayakan perluasan akses pasar UMKM, baik di dalam negeri maupun ke luar negeri.

Kesepakatan kerja sama antara PNM dengan Japan External Trade Organization (Jetro) pada penghujung 2013, merupakan salah contoh upaya sukses PNM memfasilitasi pemasaran produk-produk nasabah binaan ke pasar Jepang.

"Pada tahun ini kami akan lebih meningkatkan pelaksanaan program PKU agar dampak positifnya lebih besar dirasakan oleh para pelaku UMK," kata Lukman.(Ant)

Pewarta: Edy Supriyadi

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014