Jambi (ANTARA Jambi) - Pembangunan Masjid Agung yang berlokasi di depan Pasar Kramat Tinggi Kecamatan Muarabulian, Kabupaten Batanghari, Jambi, terancam molor, sebab hingga saat ini lokasi atau lahan untuk masjid tersebut belum jelas.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Batanghari Amir Hasbi ketika dihubungi mengatakan, saat ini masih menunggu selesai proses administrasi penghapusan lahan bekas kantor lurah yang akan menjadi lokasi pembangunan masjid oleh Bagian Aset Setda Batanghari.

"Sudah satu bulan administrasi ini tidak selesai-selesai, kita berharap masalah ini segera diselesaikan, karena hal ini merupakan keharusan bersama, apalagi pembangunan masjid ini atas dasar permintaan alim ulama dan MUI Batanghari," katanya.

Ia mengatakan, pada awal perencanaan bahwa pembangunan masjid ini akan menjadi prioritas dan akan dibangun diatas lahan seluas tiga hektare, namun lahan yang dibutuhkan belum seluruhnya terpenuhi, dan baru  siap 1,4 hektare.

Bagian Aset masih melakukan studi banding dengan Universitas Jambi, pembangunan mesjid ini juga terkendala belum tuntasnya proses administrasi untuk menambah luas lahan.

Beberapa waktu lalu Asisten II Setda Batanghari Damyuti mengatakan, minimal diperlukan lahan seluas tiga hektare untuk pembangunan Masjid Agung Batanghari, namun 1,6 hektare dari jumlah yang dibutuhkan  mash dalam sengketa dengan warga yang menduduki lahan tersebut.

Namun sengketa itu sudah selesai ditangani oleh Pemkab Batanghari. Bahkan, saat ini masih menunggu administrasi dari Bagian Aset tentang penghapusan bekas lokasi kantor lurah dan Alkal di lokasi tersebut. (Ant)

Pewarta: Heriyanto

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014