Jakarta (ANTARA Jambi) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengutarakan harapannya agar program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang selama ini telah tersalurkan dengan baik dapat diperluas.

"Program kredit usaha rakyat perlu diperluas dan ditingkatkan.. 'Financial inclusion' semoga bisa diwujudkan di negeri ini," kata Presiden dalam jumpa pers  usai penandatanganan kontrak antara BRI dan SpaceSystems/Loral, LLC-ArianeSpace di Gedung BRI, Jakarta, Senin.

Presiden menyatakan program kredit usaha rakyat perlu diperluas sebagai upaya kepedulian pemerintah terhadap rakyat kecil.

Selain itu, konsep "financial inclusion" juga dinyatakan sebagai hal yang penting karena sebagai sarana dan tujuan guna meningkatkan akses finansial kepada seluruh lapisan masyarakat.

Sementara itu, Presiden Direktur BRI Sofyan Basir mengemukakan, lokasi jaringan BRI tersebar ke seluruh pelosok Tanah Air, mulai dari daerah perkotaan sampai ke daerah terpencil.

"Lebih dari 50 juta rakyat Indonesia mempercayai BRI untuk keperluan finansialnya," ujar Sofyan Basir.

Sebelumnya, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram, mengatakan program KUR harus dipermudah dan diperluas meski tidak lama lagi akan ada pergantian pemerintahan.

"KUR program pemberdayaan, ini harus dipermudah dan diperluas oleh kabinet baru," kata Agus Muharram di Jakarta, Senin (14/4), setelah membuka acara rapat koordinasi teknis perencanaan tahun 2014 yang dihadiri oleh Dinas Koperasi dan UKM serta Bappeda seluruh Indonesia.

Ia mengatakan KUR memiliki signifikansi yang tinggi mengingat sampai sejauh ini sudah mampu memperkuat modal 19 juta nasabah dengan total pinjaman Rp140 triliun.(Ant)

Pewarta: Muhammad Razi Rahman

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014