Jambi (ANTARA Jambi) - Tim verifikasi faktual yang dibentuk Pemkab Tanjung Jabung Barat, Jambi, mulai turun ke lapangan untuk mengecek kebenaran pesyaratan yang diajukan para honorer K2 yang dinyatakan lulus CPNS beberapa waktu lalu.

"Pengecekan dilakukan ke sekolah tempat para honorer K2 tersebut mengajar. Tim ini telah turun ke lapangan sejak seminggu lalu," kata  Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabar) Zulkfili saat dikonfirmasi, Minggu.

Ia mengatakan, tim yang antara lain anggotanya antara lain Inspektorat, Diknas dan BKDdan Kepolisian  itu sudah mengunjungi beberapa sekolah, namun hasilnya belum dilaporkan.

Zulkifli mengatakan, tenaga honor yang lulus tes CPNS KII dari kalangan guru berjumlah 61 orang dengan 13 orang di antaranya merupakan tenaga teknis tata usaha. Mereka semua akan dicek adminstrasinya ke sekolah masing-masing meski beberapa guru mengajar di sekolah yang letaknya jauh.

Mereka tersebar di seluruh wilayah, seperti di daerah Tungkal Ilir dan Tungkal Ulu. Saat ini Pemkab masih menunggu hasil semua verifikasi faktual yang dilakukan tim tersebut dan nantinya akan dirapatkan bersama pihak-pihak terkait.

Sementara ketika ditanya apakah sudah ada temuan kecurangan yang dilakukan peserta yang lulus, Zulkifli mengaku belum bisa menjawab karena tim verifikasi faktual masih turun ke lapangan.

"Yang jelas nantinya akan kita cocokan antara hasil di lapangan dengan hasil verifikasi adminitrasi," ujarnya.

Secara terpisah, Sekda Tanjabar Mukhlis beberapa waktu lalu mengatakan verifikasi ini dianggap efektif untuk mencari data guna membuktikan adanya laporan kecurangan tentang honorer K2 .

Berdasarkan informasi yang dihimpun disebutkan, pendataan honorer K2 oleh BKD yang dikirim ke pusat  tidak sesuai dengan ketetapannya. Pegawai K2 yang bisa mengikuti verifikasi ke tingkat pusat tersebut adalah mereka yang masa kerjanya tahun 2005 ke bawah, namun ada dugaan ada pegawai K2 yang masa kerja 2006 bahkan 2007 bisa diikutkan.

Dari 230 honorer Pemkab Tanjabar yang mengikuti seleksi hanya 81 orang atau 35,2 persen yang dinyatakan lolos. Namun muncul permasalahan berupa dugaan adanya indikasi pemalsuan dokumen SK honorer, seperti honorer K2 yang lolos seleksi baru bekerja pada suatu sekolah pada tahun 2006, tetapi SK honorernya dibuat tahun 2005.

Hasil seleksi CPNS K2 di Tanjabar menimbulkan serangkaian aksi protes dan kritikan oleh beberapa kalangan. (Ant)

Pewarta: Edison

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014