Jambi (ANTARA Jambi) - Dua jemaah haji suami-isteri asal Jambi yang baru kembali dari Mekkah, Arab Saudi diduga terinfeksi virus MERS (Middle East Respiratory Syndrome), kini keduanya dirawat di RSU Raden Mattaher Jambi.

Kepala Ruang Paviliun Pinang Masak RSU Raden Mattaher Jambi Neli Wirlis saat dikonfirmasi, Kamis membenarkan bahwa dua jemaah haji suami-istri berinsial Y dan I diduga terinfeksi virus MERS.

"Kini mereka sedang dalam menjalani masa karantina untuk evaluasi lebih lanjut," katanya.

Ia menjelaskan, untuk mendapatkan kebenaran pasien diduga terjangkit virus MERS, pihak RSU Raden Mattaher terpaksa melakukan uji laboratorium bersama Dinas Kesehatan Provinsi Jambi dan sambil menunggu hasil tes laboratorium keluar, mereka tetap dirawat.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Provinsi Jambi Kaswendi mengatakan, dicurigainya sepasang jemaah haji itu terinfeksi virus MERS karena pasien baru saja pulang dari Mekkah.

"Gelaja yang dialami pasien mengarah ke tanda-tanda terserang virus dari onta tersebut. Pasien mengalami demam, batuk disertai sesak napas dan panas tinggi. Untuk mendapatkan hasil yang pasti, Dinkes Provinsi Jambi masih menunggu hasil lab selama sepekan," katanya.

Tim kesehatan haji, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) wilayah Jambi dr Dewi Juli Arta juga membenarkan bahwa ada dua jemaah haji Jambi yang dirawat di RSU Raden Mattaher diduga terinveksi virus MERS, tapi mereka belum divonis terinfeksi virus MERS.

Ia menjelaskan, diduga terjangkit virus MERS masih belum 100 persen, karena masih dilakukan tes di laboratorium penelitian Dinkes. Saat tiba, kondisi kesehatan jemaah Jambi tidak ada yang mengalami sakit.

"Di Jambi memang tidak ada pemeriksaan secara perorangan, jemaah Jambi dikarantina di embarkasi Batam dan Padang. Mereka boleh pulang jika kondisi mereka sehat. Pasien (y dan I) ini diduga terjangkit sehari setelah pemeriksaan kesehatan di embarkasi," kata Dewi.

Pengaruh virus MERS, kata Dewi, tergantung daya tahan tubuh manusia, pada dasarnya virus MERS tidak terlalu berbahaya karena dampaknya rendah dan angka kematian juga lebih kecil.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Jambi Mahbub Dariyanto mengatakan, jemaah haji yang diduga terjangkit virus MERS itu penanganannya akan menjadi tanggung jawab Pemprov Jambi.

"Kasus ini akan ditindaklanjuti, namun saat ini masih menunggu hasil uji laboratorium," katanya.(Ant)

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014