Jakarta (ANTARA Jambi) - Penderita diabetes harus rajin merawat gusi sebab rentan terkena infeksi akibat pertumbuhan bakteri mulut, kata drg Sandra Olivia, MARS, SpPerio.
"Penderita diabetes harus dua sampai tiga kali lebih rajin merawat gusi karena bila ada infeksi penyembuhannya lebih lama daripada orang sehat," kata staf pengajar Departemen Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesiadi Jakarta, Rabu (29/10) malam.
Sandra menjelaskan bahwa jaringan gusi penderita diabetes lebih rentan terhadap infeksi karena sirkulasi glukosa dalam tubuh terganggu.
Selain itu, kadar glukosa yang tinggi dalam air liur penderita diabetes juga mendorong pertumbuhan bakteri mulut yang menyebabkan penyakit gusi. Ia mengatakan kebersihan mulut yang buruk juga merupakan faktor utama penyebab penyakit gusi.
"Ini berlaku untuk semua orang, tapi orang diabetes harus lebih rajin lagi membersihkan mulut," kata dia.
Ia menjelaskan beberapa ciri-ciri perubahan kondisi mulut penderita diabetes, di antaranya mulut terasa kering, ada sensasi mulut terbakar dan aliran ludah berkurang.
"Risiko karies atau gigi berlubang semakin besar pada penderita diabetes," ujarnya.
Ia menyarankan agar penderita diabetes tidak hanya berkonsultasi pada dokter spesialis penyakit dalam, tetapi juga pada dokter gigi karena kesehatan gusi dan diabetes saling berhubungan.
Sandra mengingatkan agar penderita diabetes selalu menyikat gigi dengan benar minimal dua kali sehari, yaitu setelah sarapan dan sebelum tidur.
"Ikuti gaya hidup sehat, yaitu hindari merokok, mengonsumsi makanan bergizi dan minum cukup air putih," katanya. Penderita diabetes selalu memeriksa gigi dan gusi secara rutin.
"Saat ke dokter gigi, jangan lupa minta periksa gusi dengan periodontal probe," kata dia.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014
"Penderita diabetes harus dua sampai tiga kali lebih rajin merawat gusi karena bila ada infeksi penyembuhannya lebih lama daripada orang sehat," kata staf pengajar Departemen Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesiadi Jakarta, Rabu (29/10) malam.
Sandra menjelaskan bahwa jaringan gusi penderita diabetes lebih rentan terhadap infeksi karena sirkulasi glukosa dalam tubuh terganggu.
Selain itu, kadar glukosa yang tinggi dalam air liur penderita diabetes juga mendorong pertumbuhan bakteri mulut yang menyebabkan penyakit gusi. Ia mengatakan kebersihan mulut yang buruk juga merupakan faktor utama penyebab penyakit gusi.
"Ini berlaku untuk semua orang, tapi orang diabetes harus lebih rajin lagi membersihkan mulut," kata dia.
Ia menjelaskan beberapa ciri-ciri perubahan kondisi mulut penderita diabetes, di antaranya mulut terasa kering, ada sensasi mulut terbakar dan aliran ludah berkurang.
"Risiko karies atau gigi berlubang semakin besar pada penderita diabetes," ujarnya.
Ia menyarankan agar penderita diabetes tidak hanya berkonsultasi pada dokter spesialis penyakit dalam, tetapi juga pada dokter gigi karena kesehatan gusi dan diabetes saling berhubungan.
Sandra mengingatkan agar penderita diabetes selalu menyikat gigi dengan benar minimal dua kali sehari, yaitu setelah sarapan dan sebelum tidur.
"Ikuti gaya hidup sehat, yaitu hindari merokok, mengonsumsi makanan bergizi dan minum cukup air putih," katanya. Penderita diabetes selalu memeriksa gigi dan gusi secara rutin.
"Saat ke dokter gigi, jangan lupa minta periksa gusi dengan periodontal probe," kata dia.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014