Jambi (ANTARA Jambi) - Sebanyak 25 pemandu wisata dari berbagai daerah di Provinsi Jambi mengikuti pelatihan pemanduan pariwisata untuk meningkatkan kompetensi dan profesinalisme para pemandu.

Pelatihan selama tiga hari ini yang diselenggarakan oleh Bidang Destinasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi ini sebagai jawaban atas perkembangan dunia kepariwisataan Jambi yang sejak beberapa tahun belakangan ini terus menggeliat.

Ketua Panitia Pelatihan Pemandu Wisata Bidang Destinasi Budpar Jambi Evelin Pardede di Jambi, Rabu menjelaskan, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Jambi terus meningkat, kondisi ini membutuhkan layanan kepariwisataan yang profesional daro para pemandu.

Melalui pelatihan ini, diharapkan kemampuan pelayanan terhadap wisatawan bisa semakin baik dan diharapkan akan berdampak pada semakin profesionalnya para pemandu serta terus membaiknya imej Jambi di mata wisatawan.

Selama ini, katanya, kepemanduan masih dilakukan tidak terorganisir dengan baik karena dilakukan oleh orang perorang tanpa komunitas apalagi badan usaha, sehingga wisatawan sering mendapatkan layanan yang kurang memuaskan.

Sementara itu, Kepala Bidang Destinasi Disbudpar Provinsi Jambi Guntur mengatakan, belakangan ini kepariwisataan Jambi semakin dilirik para wisataswan dunia, sebagai dampak semakin tereksposnya objek-objek wisata andalan Jambi berkelas dunia seperti keberadaaan "Highland Park Kerinci".

Selain itu, ada pula kebun teh Kayu Aro yang terluas di Asia Tenggara yang kualitas tehnya yang luar biasa dan telah menjadi minuman resmi Ratu Elizabet dan keluarga Kerajaan Inggris, Gunung Kerinci yang merupakan gunung api tertinggi di Indonesia, ada pula Danau Gunung Tujuh sebagai danau tertinggi di Asia Tenggara.

Masih ada objek lain, seperti Danau Kaco sebagai danau terunik yang berair biru, Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) sebagai rumah abadi bagi satwa langka harimau Sumatera, Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD) sebagai tempat hunian Suku Kubu atau Orang Rimba.

Ada pula Taman Nasional Berbak (TNB) sebagai hutan rawa yang menjadi tempat singgah burung imigran setiap tahunnya, Geopark Merangin sebagai satu di antara geopark dunia yang menyimpan fosil kehidupan berusia 300 juta tahun, Sungai Batanghari sebagai sungai terpanjang di Sumatera, Candi Muarojambi sebagai pusat peradaban budhis kuno dan pusat Kerajaan Melayu dan Siriwijaya.

Keberadaan objek yang semakin menarik minat wisatawan untuk berkunjung itulah yang selanjutnya dirasakan menjadi dilema dikarenakan keterbatasan pramuwisata berkompetensi dan profesional, dimana di Kerinci saja saat ini hanya ada empat orang pemandu.

"Karena itu kita menghadirkan para ahlinya untuk menjadi instruktur dan nara sumber pada pelatihan pramuwisata ini, yakni SB Suharto dari Kementerian Pariwisata dan Agie Pradipa dari Universitas Trisakti Jakarta," kata Guntur.

Selain pemahaman teoritis, peserta juga dilengkapi dengan praktek langsung di lapangan dengan mengambil lokasi di Candi Muarojambi.

Pelatihan yang diikuti 25 pemandu ini adalah tahap awal yang diharapkan bisa melahirkan para pemandu berkompetensi di Jambi yang selanjutnya akan diikuti pula dengan pelatihan lanjutan yang lebih spesifik dan akan mengeluarkan sertifikat resmi kepemanduan sebagai legitimasi atau kompetensi pemandu.(Ant)

Pewarta: Yupnical

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014