Jambi (ANTARA Jambi) - Penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi oleh pemerintah pusat ternyata belum berdampak pada sembako di Jambi, sebab harga sembako tetap saja mengalami kenaikan.

Bahkan dari monitoring harga yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jambi, di sejumlah pasar induk tradisional dalam Kota Jambi sejak Sabtu (17/1) hingga Senin (19/1), untuk komoditi jenis cabai terus mengalami kenaikan harga.

Seperti di pasar induk Angsoduo, cabai keriting pada Sabtu lalu seharga Rp30 ribu/ kilogramnya, namun Senin harga naik menjadi Rp38 ribu/kilogram atau mengalami kenaikan sebesar Rp8 ribu.

Tidak hanya cabai, kebutuhan pokok lain seperti bawang merah juga ikut mengalami kenaikan harga dari Rp14 ribu/kilogram naik menjadi Rp18 ribu/kilogram.

"Sepertinya penurunan harga BBM tidak ada dampaknya untuk sembako, seperti inilah, tarif angkot di Jambi pun juga tidak turun," kata Mimi, pedagang rumahan di komplek perumahan dosen UNJA, ketika dikonfirmasi.

Meski demikian, beberapa komoditas ada pula yang mengalami penurunan harga, antara lain cabai rawit hijau turun menjadi Rp25 ribu/kilogram dari harga sebelumnya Rp28 ribu/kilogram.

Pantauan di lapangan, naiknya komoditas cabai ini akibat masih tergantungnya persediaan cabai Jambi terhadap cabai asal luar Jambi, kenaikan harga juga dipicu belum stabilnya stok persedian cabai dari petani lokal Jambi.

Namun dari informasi terakhir yang disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dalam Negeri Filda Defiarni, saat ini cabai lokal asal Jambi sudah mulai masuk ke Kota Jambi.

"Produksi cabai lokal kita sudah masuk pasar-pasar tradisional di Kota Jambi, hanya saja belum maksimal, Insyaallah bulan depan stok sudah stabil dan harga cabai juga akan stabil," kata Filda.(Ant)

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015