Padang (ANTARA Jambi) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
mengungkapkan pelaku korupsi di Tanah Air dalam 10 tahun terakhir
semakin meluas sehingga tidak ada lagi entitas yang benar-benar steril
dari korupsi.
"Dulu biasanya pelaku korupsi dalam pemikiran kami adalah penegak hukum dan pegawai negeri, sekarang sudah meluas," kata Plt Wakil Ketua KPK Johan Budi di Padang, Rabu, pada Semiloka Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi digelar KPK bekerja sama dengan BPKP dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.
Johan mengungkapkan, pelaku korupsi kini sudah beragam, mulai dari artis, pengusaha, sampai ustadz dan pendeta, bahkan kampus yang dulu bandul penjaga moral mulai ikut terlibat korupsi terbukti dari beberapa kasus yang ditangani KPK.
Korupsi juga menjalari entitas lain seperti DPRD dan Johan mengaku miris pada kian meluasnya praktik korup itu.
Dahulu, kata Johan, istri yang suaminya menjadi pejabat akan ikut menjaga pasangannya untuk tidak korupsi dan tetap bersih.
"Yang terjadi sekarang istri berkolaborasi dengan suami, ibarat bermain bola suami gelandang kanan, istri penyerang kiri, tidak jarang lebih aktif istri untuk menggolkan korupsi," ujar dia.
Ia mengatakan saat ini ada tahanan KPK yang berstatus suami istri, juga anak dan bapak, selain juga kakak dan adik.
"Betapa miris kalau melihat situasi korupsi saat ini. Untuk itu KPK melakukan upaya tidak hanya penindakan namun juga pencegahan yang dilakukan secara simultan," kata Johan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015
"Dulu biasanya pelaku korupsi dalam pemikiran kami adalah penegak hukum dan pegawai negeri, sekarang sudah meluas," kata Plt Wakil Ketua KPK Johan Budi di Padang, Rabu, pada Semiloka Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi digelar KPK bekerja sama dengan BPKP dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.
Johan mengungkapkan, pelaku korupsi kini sudah beragam, mulai dari artis, pengusaha, sampai ustadz dan pendeta, bahkan kampus yang dulu bandul penjaga moral mulai ikut terlibat korupsi terbukti dari beberapa kasus yang ditangani KPK.
Korupsi juga menjalari entitas lain seperti DPRD dan Johan mengaku miris pada kian meluasnya praktik korup itu.
Dahulu, kata Johan, istri yang suaminya menjadi pejabat akan ikut menjaga pasangannya untuk tidak korupsi dan tetap bersih.
"Yang terjadi sekarang istri berkolaborasi dengan suami, ibarat bermain bola suami gelandang kanan, istri penyerang kiri, tidak jarang lebih aktif istri untuk menggolkan korupsi," ujar dia.
Ia mengatakan saat ini ada tahanan KPK yang berstatus suami istri, juga anak dan bapak, selain juga kakak dan adik.
"Betapa miris kalau melihat situasi korupsi saat ini. Untuk itu KPK melakukan upaya tidak hanya penindakan namun juga pencegahan yang dilakukan secara simultan," kata Johan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015