Jambi ( ANTARA Jambi) - Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi menyampaikan bahwa produksi kedelai Jambi diperkirakan mencapai 6.732 ton biji kering atau mengalami penurunan produksi sebesar 0,99 persen atau 68 ton biji kering dibanding produksi sebelumnya.

Penurunan ini disebabkan karena menurun luas panen tanaman kedelai seluas 382 hektare atau 7,22 persen, sedangkan untuk produktivitas mengalami kenaikan sebesar 0,86 kuintal/hektare (6,71 persen), kata Kepala BPS Jambi Dadang Hardiwan, di Jambi, Senin.

Dia menyebutkan, perkembangan produksi kedelai selama tiga tahun terakhir mengalami fluktuasi, yaitu tahun 2013 produksi hanya mencapai 2.372 ton biji kering, dan pada 2014 sebesar 6.800 ton biji kering atau mengalami peningkatan sebesar 186,65 persen dibandingkan tahun 2013.

Produksi kedelai tahun 2015 memberikan kontribusi terhadap produksi kedelai nasional diperkirakan sebesar 0,70 persen, sedikit menurun dibandingkan kontribusi 2014 sebesar 0,71 persen, namun tetap meningkat dibanding kontribusi pada tahun 2013 yang hanya mencapai 0,30 persen.

Sedangkan untuk kontribusi di Pulau Sumatera terhadap produksi kedelai nasional pada tahun 2015 sebesar 9,94 persen, lebih dari 50 persen kontribusi produksi kedelai nasional dihasilkan oleh Pulau Jawa.

Dia menjelaskan, pola panen kedelai berbeda dengan pola panen padi dan jagung, pada pola panen kedelai di Jambi biasanya luas panen tertinggi terjadi pada subround II atau pada Mei hingga Agustus.

Ketiga tanaman unggulan Jambi, yakni padi, jagung, dan kedelai mempunyai luas panen tertinggi tidak ada yang sama.

Pola panen kedelai tahun 2015 diperkirakan panen tertinggi tetap pada subround II, sesuai dengan pola panen tahun 2013 dan 2014.

Pada pola panen kedelai 2015 terlihat bahwa luas panen tertinggi pada subround II, diperkirakan karena adanya pergeseran masa tanam, sebagaimana diketahui penanaman kedelai sangat dipengaruhi oleh cuaca dan ketersediaan benih atau penyaluran bantuan benih.

Pada tahun lalu regulasi pada program bantuan benih dapat dipercepat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dengan bantuan benih dapat terealisasi pada awal tahun sehingga petani dapat menanam kedelai lebih cepat dan sesuai masa tanamnya.

Namun musim kemarau datang lebih awal dan berakhir lebih lama atau kemarau lebih panjang dibandingkan tahun sebelumnya yang berakibat pada luas panen subround III mengalami penurunan, kata Dadang lagi. ( Ant)

Pewarta: Nanang Mairiadi

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016