Jambi (ANTARA Jambi) - Objek wisata Jembatan Pedestrian Jambi ditutup sementara sejak pukul 18.00 WIB hingga Minggu (1/1) pukul 01.00 WIB dinihari guna menghindari tumpukan masa saat malam pergantian tahun yang berimbas pada beban jembatan.
Sekretaris Dinas Pariwisata Provinsi Jambi Ujang Aryadi di Jambi, Sabtu, mengatakan penutupan jembatan penghubung Seberang Kota Jambi dan pasar Jambi tersebut merupakan hasil rapat bersama pada pekan lalu. Tapi bagi masyarakat yang lalu lalang dari Seberang atau dari pasar dipersilahkan melalui jembatan.
"Yang tidak boleh itu masyarakat yang berdiri dan berlama-lama berada di atas jembatan. Apalagi saat menjelang pergantian tahun baru. Mohon pengertian warga, guna menghindari kejadian yang tidak diinginkan," kata Ujang.
"Jadi akses tidak ditutup. Tapi jangan terjadi penumpukan pengunjung dan mempermudah petugas dalam mengawasi yang lalu lalang di jembatan," katanya lagi.
Kapolresta Jambi Kombes Pol Bernard Sibarani mengatakan, penutupan jembatan yang membelah Sungai Batanghari itu bukan keinginan dari pihak Polresta Jambi, tapi memang dari Dinas Pariwisata Provinsi Jambi.
"Rencananya pada malam pergantian tahun 2016 ke tahun 2017, jembatan tersebut ditutup mulai pukul 18.00 sore hingga pukul 01.00 dini hari," kata Kapolresta.
Kabag Ops Polresta Jambi Kompol Gadug, mengatakan bila tidak ditutup dari petang dikhawatirkan makin banyak warga berdatangan dan memadati Jembatan Pedestrian yang menjadi ikon Jambi itu.
"Takutnya nanti pengunjung terutama yang muda-mudi selfie-selfie ditengah-tengah Gentala Arasy terjadi gesek-gesekan, sehingga menimbulkan bahaya yang tidak diinginkan di tengah Sungai Batanghari," ujarnya.
Sementara itu, warga Kota Jambi Usman, mengatakan penutupan Jembatan Pedestrian membuat kurang seru perayaan pergantian tahunnya.
"Jembatan tersebut sudah merupakan ikon Kota Jambi sekarang, tentu ini bisa mengurangi meriahnya pesta kembang api di tepi Sungai Batanghari," kata Usman.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016
Sekretaris Dinas Pariwisata Provinsi Jambi Ujang Aryadi di Jambi, Sabtu, mengatakan penutupan jembatan penghubung Seberang Kota Jambi dan pasar Jambi tersebut merupakan hasil rapat bersama pada pekan lalu. Tapi bagi masyarakat yang lalu lalang dari Seberang atau dari pasar dipersilahkan melalui jembatan.
"Yang tidak boleh itu masyarakat yang berdiri dan berlama-lama berada di atas jembatan. Apalagi saat menjelang pergantian tahun baru. Mohon pengertian warga, guna menghindari kejadian yang tidak diinginkan," kata Ujang.
"Jadi akses tidak ditutup. Tapi jangan terjadi penumpukan pengunjung dan mempermudah petugas dalam mengawasi yang lalu lalang di jembatan," katanya lagi.
Kapolresta Jambi Kombes Pol Bernard Sibarani mengatakan, penutupan jembatan yang membelah Sungai Batanghari itu bukan keinginan dari pihak Polresta Jambi, tapi memang dari Dinas Pariwisata Provinsi Jambi.
"Rencananya pada malam pergantian tahun 2016 ke tahun 2017, jembatan tersebut ditutup mulai pukul 18.00 sore hingga pukul 01.00 dini hari," kata Kapolresta.
Kabag Ops Polresta Jambi Kompol Gadug, mengatakan bila tidak ditutup dari petang dikhawatirkan makin banyak warga berdatangan dan memadati Jembatan Pedestrian yang menjadi ikon Jambi itu.
"Takutnya nanti pengunjung terutama yang muda-mudi selfie-selfie ditengah-tengah Gentala Arasy terjadi gesek-gesekan, sehingga menimbulkan bahaya yang tidak diinginkan di tengah Sungai Batanghari," ujarnya.
Sementara itu, warga Kota Jambi Usman, mengatakan penutupan Jembatan Pedestrian membuat kurang seru perayaan pergantian tahunnya.
"Jembatan tersebut sudah merupakan ikon Kota Jambi sekarang, tentu ini bisa mengurangi meriahnya pesta kembang api di tepi Sungai Batanghari," kata Usman.(Ant)
Editor : Dodi Saputra
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016