Jambi, Antarajambi.com - Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Jambi menyebutkan, udang belalang (squilla mantis) masih mendominasi pengiriman komoditas perikanan konsumsi dari Provinsi Jambi ke luar daerah melalui kargo domestik Bandara Sultan Thaha Jambi.

"Udang belalang yang dikirim dari Jambi ke luar daerah selama bulan April 2017 mencapai 343.485 ekor yang nilainya mencapai 8,587 miliar," kata Kepala Stasiun Karantinan Perikanan Kelas I Jambi Rudi Barmara di Jambi, Senin.

Masih mendominasinya pengiriman udang belalang itu kata Rudi, karena komoditi tersebut menjadi produk andalan perikanan konsumsi dari Jambi.

Selain untuk keperluan restoran di sejumlah daerah juga sebagian besar juga untuk di ekspor ke luar negeri melalui Jakarta.

Pengiriman udang belalang tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan pada bulan Maret 2017 yang hanya mencapai 289.745 ekor dengan Rp7,468 miliar.

Frekuensi pengiriman udang belalang tersebut dikirim dari Bandara Jambi ke Jakarta melalui kargo domestik.

Komoditi perikanan konsumsi udang belalang yang dikirim itu merupakan tangkapan nelayan di perairan wilayah timur Provinsi Jambi yang meliputi Kabupaten Tanjungjabung Barat dan Tanjungjabung Timur.

Ia mengatakan komoditi udang belalang yang dikirimkan melalui karantina tersebut dalam keadaan segar atau yang baru ditangkap.

"Yang dikirim harus hidup karena jika sudah mati tidak ada harganya lagi dan juga udang belalang yang telah mati itu dagingnya pun akan menyusut dan mencair," katanya menjelaskan.

Selain itu dalam pengiriman produk perikanan konsumsi dari Jambi tersebut juga terdapat sejumlah komoditi ikan lainnya seperti ikan Bawal (pampus argenteus) yang jumlahnya mencapai 7.437 kilogram atau senilai Rp594,9 juta.

Mekanisme pengiriman komoditas perikanan itu yakni harus melalui karantina untuk dilakukan sertifikasi yang kemudian dirilis dan dikemas, kemudian dikirim menggunakan kargo, katanya.


Pewarta: Gresi Plasmanto

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017