Jambi, antarajambi.com - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jambi menyebutkan, saat ini masih terdapat satu unit stasiun bahan bakar nelayan (SPBN) di wilayah Nipah Panjang, Kabupaten Tanjungjabung Timur, belum berfungsi karena akses mobilisasi tanki pengangkut minyak yang sulit menempuh.
"Berdasarkan monitoring dan evalusasi (monev) yang permah dilakukan pihak Kementerian Kelautan, SPBN di Nipah Panjang itu belum berfungsi karena akses mobilisasi yang sulit ditempuh," kata Pelaksana Tugas Kepala DKP Provinsi Jambi, Hernowo di Jambi, Selasa.
Ia mengatakan lembaga penyalur bahan bakar minyak untuk nelayan melalui SPBN Nipah Panjang tersebut dulunya berada langsung di bawah kewenangan pemerintah kabupaten setempat.
Namun saat ini kewenangan dan aset SPBN tersebut telah menjadi kewenangan Pemprov Jambi, sehingga pihaknya akan mengupayakan agar lembaga penyalur bahan bakar untuk perahu nelayan itu bisa kembali difungsikan.
"Dulu itu kan sebabnya karena akses jalan, tapi sekarang kami istilahnya akan memotret kondisi terkini apakah aksesnya sudah bisa dilalui kendaraan tanki pengangkut atau belum," katanya.
Menurut Hernowo, jika akses mobilisasi kendaraan tanki pengangkut bahan bakar telah bisa dilalui maka pihaknya akan berkordinasi dengan Pertamina untuk proses memasok kebutuhan bahan bakar untuk perahu nelayan ke lembaga penyalur SPBN.
Di Provinsi Jambi saat ini, khususnya yang terdapat potensi nelayan atau di wilayah pesisir timur baru terdapat dua lembaga penyalur bahan bakar untuk nelayan, yakni Solar Packed Dealer Nelayan (SPDN) di Teluk Majelis Kabupaten Tanjungjabung Timur dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) di Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjungjabung Barat.
"Harus ada kartu nelayan yang digunakan untuk melakukan pengisian bahan bakar bagi perahu nelayan di SPDN dan SPBN. Selain itu juga pemerintah memberikan subsidi untuk bahan bakar nelayan dengan menggunakan kartu nelayan itu," kata Hernowo menambahkan.
Sementara itu Sales Retail BBM Wilayah VII Jambi pada PT Pertamina (Persero) Raka Pradipta, mengatakan penyaluran bahan bakar untuk nelayan melalui lembaga penyalur tersebut tidak ada kendala dan kebutuhan yang disalurkan itu sesuai dengan permintaan.
Dari dua lembaga penyalur SPDN dan SPBN untuk kebutuhannya dapat terpenuhi dengan rata-rata kebutuhan yang disalurkan dalam sebulan mencapai 360.000 liter, katanya menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017
"Berdasarkan monitoring dan evalusasi (monev) yang permah dilakukan pihak Kementerian Kelautan, SPBN di Nipah Panjang itu belum berfungsi karena akses mobilisasi yang sulit ditempuh," kata Pelaksana Tugas Kepala DKP Provinsi Jambi, Hernowo di Jambi, Selasa.
Ia mengatakan lembaga penyalur bahan bakar minyak untuk nelayan melalui SPBN Nipah Panjang tersebut dulunya berada langsung di bawah kewenangan pemerintah kabupaten setempat.
Namun saat ini kewenangan dan aset SPBN tersebut telah menjadi kewenangan Pemprov Jambi, sehingga pihaknya akan mengupayakan agar lembaga penyalur bahan bakar untuk perahu nelayan itu bisa kembali difungsikan.
"Dulu itu kan sebabnya karena akses jalan, tapi sekarang kami istilahnya akan memotret kondisi terkini apakah aksesnya sudah bisa dilalui kendaraan tanki pengangkut atau belum," katanya.
Menurut Hernowo, jika akses mobilisasi kendaraan tanki pengangkut bahan bakar telah bisa dilalui maka pihaknya akan berkordinasi dengan Pertamina untuk proses memasok kebutuhan bahan bakar untuk perahu nelayan ke lembaga penyalur SPBN.
Di Provinsi Jambi saat ini, khususnya yang terdapat potensi nelayan atau di wilayah pesisir timur baru terdapat dua lembaga penyalur bahan bakar untuk nelayan, yakni Solar Packed Dealer Nelayan (SPDN) di Teluk Majelis Kabupaten Tanjungjabung Timur dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) di Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjungjabung Barat.
"Harus ada kartu nelayan yang digunakan untuk melakukan pengisian bahan bakar bagi perahu nelayan di SPDN dan SPBN. Selain itu juga pemerintah memberikan subsidi untuk bahan bakar nelayan dengan menggunakan kartu nelayan itu," kata Hernowo menambahkan.
Sementara itu Sales Retail BBM Wilayah VII Jambi pada PT Pertamina (Persero) Raka Pradipta, mengatakan penyaluran bahan bakar untuk nelayan melalui lembaga penyalur tersebut tidak ada kendala dan kebutuhan yang disalurkan itu sesuai dengan permintaan.
Dari dua lembaga penyalur SPDN dan SPBN untuk kebutuhannya dapat terpenuhi dengan rata-rata kebutuhan yang disalurkan dalam sebulan mencapai 360.000 liter, katanya menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017