Jambi,  (Antaranews Jambi) - Universitas Jambi (Unja) segera membuka Program Studi Profesi Insinyur yang ditargetkan mulai melakukan penerimaan mahasiswa pada awal tahun akademik 2018-2019 atau sekitar Juli dan Agustus 2018.

"Pengajuan usulan prodi itu sudah berjalan, tinggal menunggu akreditasinya keluar. Setelah itu kita targetkan awal tahun akademik 2018-2019 kita sudah bisa menerima mahasiswa," kata Dekan Fakultas Teknik Universitas Jambi Prof Damris di Jambi, Minggu.

Ia mengatakan persyaratan minimum akreditasi merupakan syarat bagi pembukaan suatu program studi pada setiap perguruan tinggi, baik untuk program Diploma, S1, Profesi, Spesialis, S2 maupun S3.

Dengan memenuhi Persyaratan Minimum Akreditasi ini, lanjut dia, maka suatu program studi yang baru dibuka telah dapat memulai proses akademik. Sesuai ketentuan, Persyaratan Minimum Akreditasi hanya berlaku selama dua tahun.

Pemerintah Republik Indonesia melalui Dirjen Kelembagaan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang berada di bawah Kemenristekdikti memberikan mandat kepada 40 perguruan tinggi untuk menyelenggarakan Program Profesi Insinyur. Hal tersebut untuk menambah jumlah insinyur di Indonesia.

Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) sebagai lingkup dari amanat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2014 tentang keinsinyuran, merupakan upaya pemerintah mempercepat terciptanya tenaga insinyur Indonesia yang mandiri, bertanggung jawab, dan memiliki etika profesi serta kualifikasi sesuai standar sertifikasi dalam waktu yang mendesak.

Para sarjana teknik/teknik terapan/sains yang mengikuti PSPPI ini akan memperoleh sertifikat profesi insinyur dan berhak menggunakan gelar Insinyur (Ir).

"Saat ini kita sedang mengupayakan peningkatan sertifikasi profesi insinyur dari tenaga pengajar. Selain itu juga akan menambah tenaga pengajar dari insinyur profesional yang memiliki sertifikasi madya atau bahkam utama," katanya.

Salah satu persyaratan, kata dia untuk prodi profesi insinyur harus memiliki tenaga pengajar insinyur profesional madya atau bahkan utama.

"Di Jambi sulit mendapatkan insinyur profesional dengan sertifikasi itu, mungkin ada beberapa tapi mereka konsentrasi di pekerjaanya. Kita akan upayakan terus," katanya.

Mereka kata Damris, merupakan insinyur praktisi yang bekerja di industri dan memiliki pengalaman lapangan yang mumpuni. Meski demikian bisa mengupayakan dengan melakukan sertifikasi bagi tenaga pendidik yang ada.

Terkait kemungkinan pembukaan prodi baru itu, kata Damris bila prosesnya sesuai sesuai target, maka kemungkinan penerimaan mahasiswa prodi itu bisa dimulai pada Juli atau Agustus 2018.

"Bila SK Akteditasinya turus sesuai jadwal maka ditargetkan Juli atau Agustus kita terima mahasiswa angkatan pertama profesi insinyur," kata Prof Damris.

Ia menjelaskan, dari 40 perguruan tinggi yang mendapat mandat untuk membuka profesi insinyur, saat ini baru tiga kampus saja yang sudah efektif membuka prodi itu.

"Sisanya menunggu akreditasi dan mengembangkan kurikulumnya," kata Dekan Fakultas Teknik Unja itu menambahkan.



(U.S033/B/M019/M019) 04-03-2018 13:07:39

Pewarta: Antara

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018