Jambi,  (Antaranews Jambi) Jambi - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Letjen TNI Purn Nono Sampono mengingatkan generasi muda wajib memiliki kemampuan beradaptasi, bertahan dalam berbagai keadaan serta bisa bergerak cepat menjemput peluang.

"Indonesia butuh anak muda yang memiliki kemampuan beradaptasi, survival serta mampu bergerak cepat menjemput peluang dengan komitmen menjaga nilai-nilai yang ada," kata Nono Sampono saat menjadi pembicara utama pada kuliah umum kebangsaan di Kampus Universitas Jambi (Unja) Mendalo Kabupaten Muarojambi, Kamis.

Menurut Nono pemahaman generasi muda terhadap dasar negara perlu mendapat penekanan, sekaligus diterapkan melalui berbagai upaya, sehingga generasi Indonesia memiliki komitmen yang kuat secara individu, kelompok maupun lingkup besar berbangsa dan bernegara.

Kuliah umum Wakil Ketua DPD RI itu dihadiri oleh Wakil Gubernur Jambi Dr Fachrori Umar, Wakil Rektor I Unja Prof Dr Muthalib, empat anggota DPD-RI perwakilan Provinsi Jambi serta 500-an mahasiswa Fakultas Sosial dan Ilmu Politik Unja. Kegiatan itu merupakan kerja sama antara DPD-RI dengan Fakultas Sospol Unja.

Lebih lanjut Nono menyebutkan, lembaga pendidikan termasuk perguruan tinggi merupakan sentral yang diharapkan bisa membentuk generasi muda yang baik, tangguh, cerdas dan memiliki integritas.

"Lembaga pendidikan adalah sentral dan memiliki peran sangat strategis dalam pembangunan sumber daya manusia, pembangunan karakter, penguatan wawasan kebangsaan dan penerapan nilai-nilai kebangsaan," katanya.

Baca juga: Unja-DPD RI gelar kuliah wawasan kebangsaan
Baca juga: DPD dan Unja uji sahih RUU adat (Video)
Baca juga: Rektor Unja: Pengawasan mutlak dalam penguatan DPD

Nono memberikan gambaran globalisasi yang bisa menjadi ancaman bagi negara bila tidak diikuti dengan penguatan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

"Jumlah penduduk yang besar memang menjadi modal untuk pembangunan, namun harus produktif dan berkualitas, mampu beradaptasi dan cepat menangkap peluang. Kita tidak cepat menangkap peluang, maka bisa `lewat`," kata Nono yang juga mantan Ketua Umum PB Pertina itu.

Pada kesempatan itu, Nono juga menekankan pentingnya pemahaman generasi muda dalam menyikapi kebhinekaan, keanekaragaman yang ada di bumi nusantara. Menurut dia komitmen bangsa ini sudah jelas, dengan berdasarkan Pancasila mengakomodir seluruh keanekaragaman di negeri ini.

Baca juga: Wagub Jambi berharap DPD perkuat pembangunan daerah

Ia menyampaikan pemikiran KH Hasyim Asy`ari, Bung Karno dan Bung Tomo dalam merangkum kebhinekaan menjadi sebuah komitmen yang mempersatukan bangsa ini.

Ia menjelaskan KH Hasyim Asy`ari, yang merupakan kakek dari Presiden ke-3 RI Gus Dur memiliki pandangan tegas dan jelas bahwa Islam dan nasionalisme sesungguhnya adalah dua kutub yang tidak berseberangan.

"KH Hasyim Asy`ari memiliki persepsi teologis dan filosofi yang kuat. Bung Tomo pada 10 November 1945 juga menggelorakan rakyat dengan pekik `Merdeka....Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar`," katanya.

Ia juga menyampaikan kekuatan pemuda yang bisa membuat perubahan besar.

"Bung Karno bilang `beri aku 1.000 orang tua niscaya akan kucabut (gunung) Semeru dari akarnya, berikan aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia. Itu betapa pemuda memiliki kekuatan untuk melakukan perubahan," kata Nono Sampono menuturkan ungkapan Bung Karno.

Sementara itu Wakil Gubernur Jambi H Fachrori Umar mengingatkan pemuda untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Menurut dia sejarah telah mencatat beberapa negara seperti Uni Soviet dan Cekoslovakia bubar dan terpecah akibat penerapan sebuah sistem yang kebablasan dan tidak sesuai dengan kearifan lokal negera tersebut.

"Jangan itu terjadi, dan generasi muda harus paham dan sadar sebagai generasi penerus yang memiliki tanggung jawab untuk keberlangsungan negara ini," kata Fachrori Umar.

Sementara itu kuliah umum dilanjutkan dengan pemaparan oleh para pakar ilmu sosial dan ilmu politik dari Universitas Jambi.
 

Pewarta: Antara

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018