Jambi (Antaranews Jambi) - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jambi Fachrori Umar menyatakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLMTH) di Desa Lubuk Bangkar Kabupaten Sarolangun merupakan suatu terobosan sekaligus solusi mengatasi permasalahan penyediaan energi listrik di daerah itu.
    
"Pembangunan PLTMH ini merupakan suatu solusi bagi wilayah yang belum mendapatkan energi listrik, serta sulit dijangkau oleh jaringan PLN," katanya pada peresmian PLTMH di Desa Lubuk Bangkar Kecamatan Batang Asai Kabupaten Sarolangun, Rabu.
    
Desa Lubuk Bangkar kata Fachrori salah satu contoh dari wilayah yang jauh dari perkotaan dan cukup sulit diakses, rata-rata wilayah di Jambi yang belum mendapatkan energi listrik memiliki karakteristik wilayah yang relatif sama dengan Desa Lubuk Bangkar itu.
    
Proyek PLTMH dilaksanakan di empat desa di Provinsi Jambi. Yakni pembangunan baru PLTMH di Desa Lubuk Bangkar dan revitalisasi PLTMH di Desa Ngaol, Desa Air Liki dan Desa Air Liki Baru Kecamatan Tabir Barat Kabupaten Merangin.
    
Program PLTMH itu merupakan infrastruktur pertama yang dibangun dengan menggunakan uang zakat dan Provinsi Jambi menjadi contoh penggunaan dana zakat untuk membantu pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/SDGs).
    
Fachrori mengatakan momen itu merupakan pendorong semangat dan harapan masyarakat, bahwa pembangunan bukan hanya milik masyarakat perkotaan saja, tetapi juga milik masyarakat pedesaan terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan dasar energi listrik.
    
Menurutnya ketersediaan energi listrik yang memadai masih menjadi persoalan mendesak yang harus segera diatasi pemerintah, termasuk dengan menggalang kerjasama dengan para pihak.
    
"Provinsi Jambi sampai saat ini memiliki rasio elektrifikasi sebesar 95,55 persen dengan rasio desa berlistrik sebesar 94,49 persen dan masih terdapat 4,45 persen rumah tangga yang belum dialiri listrik," kata Fachrori.
    
Untuk itu dalam pemenuhan target rasio elektrifikasi di Provinsi Jambi, pemprov melakukan dua pendekatan, pertama adalah penyediaan energi listrik yang bersumber dari PT. PLN dan kedua adalah penyediaan energi listrik non PLN dengan memanfaatkan sumber energi baru dan terbaharukan dengan memanfaatkan sumber energi lokal.
    
"Saya sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas upaya yang telah diinisiasi oleh Baznas RI, Bank Jambi, Kementerian ESDM dan UNDP sehingga masyarakat Jambi khususnya masyarakat di Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Merangin bisa merasakan energi listrik," ujarnya.
    
Dirinya juga berharap dengan adanya PLTMH itu, perekonomian dan penghidupan masyarakat di desa tersebut akan lebih baik lagi, sehingga ikut memberikan dampak yang positif bagi kesejahteraan masyarakat.
    
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Prof Bambang PS Brodjonegoro yang hadir dalam persemian PLTMH tersebut mengatakan dengan adanya energi listrik, pembangunan ekonomi di Desa Lubuk Bangkar akan berkembang dengan pesat.
    
"Saya sangat mengharapkan kepada masyarakat Desa Lubuk Bangkar supaya memanfaatkan listrik yang akan dinikmati dengan semaksimal mungkin sehingga berimbas pada kesejahteraan masyarakat sekitar," kata Bambang.
    
Bambang mengatakan listrik merupakan kebutuhan dasar dan bagian dari infrastruktur bagi pembangunan ekonomi di desa-desa serta membantu dalam meningkatkan nilai tambah bagi komoditi yang menjadi potensi daerah suatu desa, sehingga kesejahteraan masyarakat terus meningkat dan secara perlahan kemiskinan bisa teratasi.
    
"PLTMH ini sangat strategis untuk mendukung upaya pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan. Saya berpesan kepada masyarakat untuk terus menjaga kelestarian lingkungan sekitar, sehingga energi terbarukan yang digunakan untuk mengalirkan energi listrik ini akan tetap ada," ujarnya.
    
Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI, Prof Bambang Sudibyo mengatakan dengan adanya PLTMH, telah mengantarkan masyarakat Desa Lubuk Bangkar dari kegelapan menuju ke terang benderang.
    
"Pembangunan PLTMH ini salah satunya menggunakan dana yang bersumber dari dana zakat dan membuktikan bahwa zakat bisa digunakan untuk membangun infrastruktur, sepanjang penerima manfaatnya itu adalah fakir miskin," kata Bambang Sudibyo.***

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018