Jambi (Antaranews Jambi)- Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA)  Gunung Kerinci menyatakan aktivitas gunung di perbatasan Jambi-Sumatera Barat itu masih normal dan tidak terjadi peningkatan vulkanik sehingga masyarakat di sekitar kaki gunung tidak perlu khawatir.

"Tidak terjadi adanya peningkatan aktivitas vulkanik, masih normal, dan terkait ada kabar bahwa Gunung Kerinci erupsi, berdasarkan pantauan kami tidak ada," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Kerinci, Indra ketika dihubungi dari Jambi, Sabtu.

Dia mengatakan, pada Sabtu pagi dinihari aktivitas Gunung Kerinci tidak erupsi seperti kabar yang beredar. Namun Gunung Kerinci yang merupakan gunung berapi aktif tertinggi di Indonesia itu hanya mengeluarkan hembusan asap putih biasa dari kawah.

Selain memantau menggunakan alat, aktivitas gunung tersebut dinyatakan masih normal juga diperkuat dengan informasi para pendaki yang tidak melihat adanya aktivitas erupsi.

"Aktivitas pendaki dan masyarakat di kaki Gunung Kerinci masih berlangsung seperti biasa, tidak ada keresahan dan warga pun masih beraktivitas normal di bawah kaki gunung,"  katanya menjelaskan.

Petugas di pos pengamatan lanjut dia, akan terus memantau setiap detik aktivitas vulkanik yang terjadi pada Gunung Kerinci yang memiliki ketinggial 3.805 meter dari permukaan laut (MDPL) itu.

"Kita terus pantau 24 jam, dan jika ada ada informasi yang signifikan, maka akan kita sampaikan," katanya.

Selain itu dalam pantauannya hingga saat ini Gunung Kerinci belum mengeluarkan asap pekat berwarna hitam dan juga belum ada peningkatan status Gunung Kerinci atau masih waspada level II.

Status waspada level II untuk Gunung Kerinci yang berposisi diperbatasan Provinsi Jambi dan Sumatera Barat itu sejak tahun 2007.

Gunung Kerinci di Provinsi Jambi itu berbatasan dengan Sumatera Barat, tepatnya  di pegunungan Bukit Barisan atau dekat pantai barat dan terletak sekitar 130 kilometer sebelah selatan Kota Padang.
 

Pewarta: Gresi Plasmanto

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018