Warga dari berbagai elemen bergotong royong membersihkan sampah plastik di muara Sungai Batanghari yang merupakan kawasan Cagar Alam Hutan Bakau Pantai Timur di Kecamatan Nipah Panjang, Tanjungjabung Timur, Provinsi Jambi, Sabtu.
Aksi pembersihan sampah plastik yang diinisiasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi tersebut, masih dalam rangkaian peringatan hari peduli sampah nasional.
"Sampah plastik yang ada di kawasan cagar alam hutan bakau ini kita bersihkan, jangan sampai sampai ke laut," kata Kepala BKSDA Jambi Rahmad Saleh.
Cagar alam hutan bakau tersebut juga bermuara ke Pantai Timur Sumatera, Provinsi Jambi.
Menurut Rahmad, sampah-sampah plastik jika terus dibiarkan akan mengancam ekosistem dan kehidupan biota di perairan dan laut, karena sampah plastik yang sulit terurai.
Mereka membersihkan sampah-sampah plastik yang banyak ditemui mengambang di kawasan itu dengan cara menggunakan jaring serok.
Khusus untuk pelajar pramuka yang ikut dalam aksi itu, mereka menyisir pinggiran hutan bakau tersebut dengan menggunakan perahu milik nelayan setempat.
"Itu nampak ada sampah plastik, ayo kita ambil," teriak seorang pelajar itu.
Sedangkan warga lainnya membersihkan sampah plastik di daratan dengan memungut, yang kemudian dimasukan ke kantung.
Dalam aksi gotong royong yang melibatkan puluhan warga setempat, beberapa personil TNI, BKSDA dan puluhan pelajar Pramuka itu berhasil mengangkut sampah sebanyak satu bak mobil pikup.
Sementara itu, tokoh masyarakat setempat Ari Suryanto mengajak warga di daerahnya agar peduli terhadap lingkungan di sekitarnya dengan tidak membuang sampah di perairan.
"Disuatu daerah pernah ada ikan paus mati, di dalamnya ditemukan beberapa kilo sampah plastik. Ini sangat berbahaya jika terus dibiarkan," kata Ari.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019
Aksi pembersihan sampah plastik yang diinisiasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi tersebut, masih dalam rangkaian peringatan hari peduli sampah nasional.
"Sampah plastik yang ada di kawasan cagar alam hutan bakau ini kita bersihkan, jangan sampai sampai ke laut," kata Kepala BKSDA Jambi Rahmad Saleh.
Cagar alam hutan bakau tersebut juga bermuara ke Pantai Timur Sumatera, Provinsi Jambi.
Menurut Rahmad, sampah-sampah plastik jika terus dibiarkan akan mengancam ekosistem dan kehidupan biota di perairan dan laut, karena sampah plastik yang sulit terurai.
Mereka membersihkan sampah-sampah plastik yang banyak ditemui mengambang di kawasan itu dengan cara menggunakan jaring serok.
Khusus untuk pelajar pramuka yang ikut dalam aksi itu, mereka menyisir pinggiran hutan bakau tersebut dengan menggunakan perahu milik nelayan setempat.
"Itu nampak ada sampah plastik, ayo kita ambil," teriak seorang pelajar itu.
Sedangkan warga lainnya membersihkan sampah plastik di daratan dengan memungut, yang kemudian dimasukan ke kantung.
Dalam aksi gotong royong yang melibatkan puluhan warga setempat, beberapa personil TNI, BKSDA dan puluhan pelajar Pramuka itu berhasil mengangkut sampah sebanyak satu bak mobil pikup.
Sementara itu, tokoh masyarakat setempat Ari Suryanto mengajak warga di daerahnya agar peduli terhadap lingkungan di sekitarnya dengan tidak membuang sampah di perairan.
"Disuatu daerah pernah ada ikan paus mati, di dalamnya ditemukan beberapa kilo sampah plastik. Ini sangat berbahaya jika terus dibiarkan," kata Ari.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019