Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jambi, Mayriwan Eka Putra mengatakan sebanyak 1.870 tenaga kerja non Aparatur Sipil Negara akan mengikuti dua progam BPJS Ketenagakerjaan sebagai program perlindungan pekerja.
"1.870 tenaga kerja non-ASN itu berasal dari 32 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup pemerintahan Kabupaten Tanjungjabung Timur," kata Mayriwan di Jambi, Jumat.
Dijelaskannya, ribuan tenaga kerja non-ASN itu akan mengikuti dua program perlindungan dari BPJS Ketenagakerjaan selama satu tahun yang dimulai dari bulan Juni 2019.
Dua program perlindungan BPJS Ketenagakerjaan itu yakni program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian.
Rencananya, pada bulan Juli 2019 akan dilakukan simbolis penyerahan kartu kepada peserta yang akan dihadiri oleh Bupati Tanjungjabung Timur, Romi Haryanto dan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang jambi, Mayriwan Eka Putra.
Seperti diketahui, terdapat enam program BPJS Ketenagakerjaan, yaitu Program Jaminan Hari Tua (JHT), Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Program Jaminan Kematian (JKM), Bukan Penerima Upah (BPU), Jasa Konstruksi dan Program Jaminan Pensiun.
Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) adalah memberikan kompensasi dan rehabilitasi bagi tenaga kerja yang mengalami kecelakaan pada saat mulai berangkat kerja sampai kembali ke rumah atau menderita penyakit akibat hubungan kerja. Iuran untuk JKK ini dibayarkan sepenuhnya oleh perusahaan, yang nilainya 0,24 persen hingga 1,74 persen sesuai dengan kelompok usaha.
Manfaat yang diberikan JKK antara lain pelayanan kesehatan, santunan berupa uang, program kembali bekerja, berupa pendampingan mulai dari peserta masuk perawatan di rumah sakit sampai peserta tersebut dapat kembali bekerja dan lain sebagainya.
Sedangkan Program Jaminan Kematian (JKM) adalah jaminan yang diperuntukkan bagi ahli waris dari peserta program BPJS Ketenagakerjaan yang meninggal dunia bukan karena kecelakaan kerja.***
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019
"1.870 tenaga kerja non-ASN itu berasal dari 32 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup pemerintahan Kabupaten Tanjungjabung Timur," kata Mayriwan di Jambi, Jumat.
Dijelaskannya, ribuan tenaga kerja non-ASN itu akan mengikuti dua program perlindungan dari BPJS Ketenagakerjaan selama satu tahun yang dimulai dari bulan Juni 2019.
Dua program perlindungan BPJS Ketenagakerjaan itu yakni program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian.
Rencananya, pada bulan Juli 2019 akan dilakukan simbolis penyerahan kartu kepada peserta yang akan dihadiri oleh Bupati Tanjungjabung Timur, Romi Haryanto dan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang jambi, Mayriwan Eka Putra.
Seperti diketahui, terdapat enam program BPJS Ketenagakerjaan, yaitu Program Jaminan Hari Tua (JHT), Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Program Jaminan Kematian (JKM), Bukan Penerima Upah (BPU), Jasa Konstruksi dan Program Jaminan Pensiun.
Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) adalah memberikan kompensasi dan rehabilitasi bagi tenaga kerja yang mengalami kecelakaan pada saat mulai berangkat kerja sampai kembali ke rumah atau menderita penyakit akibat hubungan kerja. Iuran untuk JKK ini dibayarkan sepenuhnya oleh perusahaan, yang nilainya 0,24 persen hingga 1,74 persen sesuai dengan kelompok usaha.
Manfaat yang diberikan JKK antara lain pelayanan kesehatan, santunan berupa uang, program kembali bekerja, berupa pendampingan mulai dari peserta masuk perawatan di rumah sakit sampai peserta tersebut dapat kembali bekerja dan lain sebagainya.
Sedangkan Program Jaminan Kematian (JKM) adalah jaminan yang diperuntukkan bagi ahli waris dari peserta program BPJS Ketenagakerjaan yang meninggal dunia bukan karena kecelakaan kerja.***
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019