Program pembelajaran Mengalami, Interaksi, Komunikasi, dan Refleksi (MIKiR) oleh Tanoto Foundation membuat anak-anak berkebutuhan khusus semakin interaktif dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah.

“Sejak menerapkan pembelajaran aktif MIKiR dari Tanoto Foundation, saya lihat Cheisa lebih aktif dan lebih percaya diri, seperti berbicara di dalam kelompoknya dengan siswa yang lain, karena dilatih Interaksi di pembelajaran tersebut, “ kata Nurfaidah Guru SDN 131/IV Telanai Pura Jambi, di Jambi, Kamis.

Nurfaidah menjelaskan, sejak menjalankan program pembelajaran MIKir yang digagas oleh Tanoto Foundation, siswa hanya lebih aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar. Begitu pula dengan siswa berkebutuhan khusus.

SDN 131/IV tersebut merupakan sekolah inklusi, dimana sekolah itu turut menerima Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Ada 34 siswa berkebutuhan khusus di sekolah itu yang terdiri dari siswa kelas satu hingga kelas enam.

Sebelum SD itu menerapkan program pembelajaran MIKiR, ABK di kelas sekolah itu kesulitan untuk belajar di kelas. Bahkan terkadang dia tidak mau bergaul dengan teman-temannya, hanya asyik dengan dirinya sendiri.

"Model pembelajaran MIKiR ini membuat anak-anak berkebutuhan khusus berani berinteraksi dengan teman-temannya,” kata Nurfaidah.

Sementara itu, menurut Basyir Kepala SD 131/IV  yang di butuhkan ABK tersebut yakni interaksi sosial, sehingga program pembelajaran tersebut dirasa tepat diterapkan kepada anak-anak itu.

"Banyak perubahan yang di alami ABK sejak mengikuti model pembelajaran ini, anak-anak jadi lebih berani berinteraksi dengan teman-temannya," kata Basyir.

Karena yang sangat diharapkan oleh orang tua siswa ABK tersebut anak-anaknya dapat berinteraksi dan bersosial bersama teman-temannya.

Pewarta: Muhammad Hanapi

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019