Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo kerap menekankan upaya meningkatkan pemanfaatan pekarangan rumah sebagai sumber pangan keluarga. Kegiatan  Pekarangan Pangan Lestari (P2L) merupakan salah satu strategi dalam menjaga ketahanan pangan, terutama di masa pandemic Covid 19 ini.

Dalam kondisi krisis seperti Covid-19 ini, pertanian menjadi jawaban untuk bisa survive. Tidak perlu lahan besar, kita manfaatkan lahan di pekarangan kita. Jadi di pekarangan ini semua orang bisa bertani,” ujar Mentan.
Untuk itu, Mentan meminta kepada seluruh pemerintah daerah dari gubernur hingga tingkat desa, agar mendorong pemanfaatan pekarangan sebagai sumber pangan keluarga.

Mentan juga menambahkan bahwa komoditas pangan yang ditanam di pekarangan juga relative lebih singkat masa tanamnya untuk kemudian dipanen. Proses penanaman dan pemanenan juga lebih mudah. Hal ini merupakan keunggulan bertanam dari pekarangan sendiri.

Senada dengan hal tersebut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Prof. Dedi Nursyamsi mengatakan dalam kondisi seperti sekarang ini, pemanfaatan lahan pekarangan benar-benar dirasakan manfaatnya. Menurutnya ketahanan pangan bukan saja tentang kecukupan bahan pangan, namun juga menyangkut kemampuan memproduksi sendiri bahan pangan dengan memanfaatkan sumberdaya lokal” ujar Dedi.

 “Kalau ini (pekarangan pangan) kita optimalkan, ketahanan pangan di Indonesia akan berkelanjutan. Kegiatan ini memicu masyarakat mandiri dan berpendapatan sehingga secara lestari bisa menanam kembali serta bisa menjadi sumber pendapatan ekonomi mereka, itu yang penting,” pungkas Dedi.

 Salah satu program kerja Kementerian Pertanian adalah Pekarangan Pangan Lestari atau P2L yang digerakkan sejak tahun 2010 dengan nama Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mendukung program pemerintah untuk penanganan daerah prioritas intervensi stunting dan/ atau penanganan prioritas daerah rentan rawan pangan atau pemantapan daerah tahan pangan. Kegiatan ini dilakukan melalui pemanfaatan lahan pekarangan, lahan tidur dan lahan kosong yang tidak produktif, sebagai penghasil pangan dalam memenuhi pangan dan gizi rumah tangga, serta berorientasi pasar untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga.

Kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) terbukti mampu membantu memenuhi kebutuhan pangan keluarga di tengah merebaknya wabah Covid 19 yang terjadi saat ini. Kegiatan ini ternyata sangat dirasakan manfaatnya oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Kartini Mandiri di Kelurahan Gunung Kembang Kabupaten Sarolangun.

 

Ketua KWT Welly Luciani mengungkapkan di tengah wabah yang sedang melanda saat ini, seluruh anggota sangat merasakan manfaat yang mereka dapatkan melalui kegiatan ini.

 

Saat ini anggota KWT berjumlah 30 orang semakin giat menanam berbagai macam sayuran  seperti Terong, Daun Bawang, Pakcoy, Sawi, Kangkung dengan luas pekarangan anggota 3 ha.

 

Vika Soeyendarlianita, S.P tselaku penyuluh setempat menjelaskan melalui pengembangan P2L selain dapat memenuhi kebutuhan pangan, juga dapat meningkatkan kesejahteraan anggota.

  “Dampak dari P2L ini dapat dirasakan oleh kelompok tani, membuat pasar sendiri khusus produk mereka di kecamatan, sehingga kelompok tani berdaya dan menghasilkan keuntungan, silakan masyarakat tumbuhkan, kita dorong sepenuhnya,” tambahVika.

 Sebagai informasi, P2L merupakan upaya penurunan daerah rentan rawanpangan dan mendukung penurunan prevalensi stunting yang menjadi salah satu program utama Kementan di bawah kepemimpinan Mentan Syahrul Yasin Limpo.  Hingga saat ini P2L sudah memberdayakan sekitar 22 ribu kelompok wanita tani yang tersebar di seluruh Indonesia.

 

Pewarta: Syarif Abdullah-Puji Lestari

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020