Jambi (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam beberapa kesempatan meminta penyuluh, petani dan seluruh insan pertanian turun ke lapangan.
“Seluruh insan pertanian harus turun ke lapangan, tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyat indonesia. Dan tetap bekerja memperjuangkan ketersediaan pangan serta tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan protokol pencegahan Covid - 19,” tutur Syahrul Yasin Limpo.
Kementerian Pertanian telah mencanangkan Gerakan Percepatan Olah Tanah dan Tanam (GPOT) selama bulan Juni sampai September 2020 ini.
Percepatan tanam ini gunanya untuk mengamankan produksi dan menjagastabilitas pangan serta mengantisipasi musim kering yang akan mencapai puncaknya pada bulan Agustus 2020.
Pendampingan kepada petani dalam rangka percepatan tanam mulai dari pengolahan tanah dan penanaman padi terus dilakukan untuk menjaga kestabilan dan ketersediaan pangan khususnya produksi padi.
Kegiatan tanam padi salah satunya dilaksanakan oleh Kelompok Tani Suka Damai II di Desa Baru, Kecamatan Sarolangun Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi.
Dari luas lahan kelompok tani sebesar 40 hektar, 30 hektar diantaranya sudah ditanami komoditas padi ladang.
Ikut hadir dalam kegiatan tanam tersebut Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Sarolangun, Vitriani dan Koordinator BPP Sarolangun, Mubari.
“Saat ini kami tetap menjaga semangat dari petani untuk selalu lakukan percepatan tanam padi di lahan demi tercapainya ketahanan pangan. Kami harapkan kegiatan panen akan senantiasa berlangsung terkhusus di Kecamatan Sarolangun,” katanya.
Hal ini membuktikan bahwa para penyuluh dan petani tetap menjaga ketahanan pangan dengan menanam padi walaupun pandemi masih merebak.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menegaskan tentang stabilitas ketahanan pangan.
“Pendampingan dan bimbingan yang diberikan oleh penyuluh pertanian juga dapat menambah pengetahuan praktis seputar dunia pertanian.," katanya.
Tentang pentingnya meningkatkan kesuburan tanah, mengurangi penggunaan pupuk kimia, jejaring usaha dan lain sebagainya. Disamping itu pertemuan dengan petani lainnya juga akan memberikan wawasan yang lebih luas.
Hal itu dalam rangka untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian demi menjaga stabilitas ketahanan pangan.
Penyuluh dan petani Sarolangun bersinergi jaga stabilitas ketahanan pangan
Minggu, 28 Juni 2020 6:46 WIB