Petani dan penyuluh pertanian sebagai ujung tombak sektor pertanian di Indonesia harus memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang mampu menjawab tantangan perubahan zaman yang semakin disruptif.

Dalam rangka melahirkan petani dan penyuluh yang handal sebagai ujung tombak sektor pertanian, Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertania (BPPSDMP) bekerjasama dengan Komisi IV DPR RI menggelar pelatihan bagi penyuluh dan petani di Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam.

Kegiatan pelatihan ini merupakan wujud nyata sinergi antara lembaga eksekutif dan legislative dalam  memperkuat sektor pertanian.

Penyelenggaraan kegiatan pelatihan sebanyak 2 angkatan dilaksanakan pada 17-18 Juli 2021 tepatnya bertempat di Aula Kantor Camat Julok Kabupaten Aceh Timur, Aceh. Sebanyak masing-masing 30 orang peserta untuk Angkatan III dan IV yang terdiri dari petani dan penyuluh yang tersebar di 5 Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kabupaten Aceh Timur.

Pelatihan dihadiri oleh anggota Komisi IV DPR RI, Muslim, anggota DPR Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh Elma Zalmi, Kepala Balai Pelatihan Pertanian Jambi Dr Zahron Helmy,  Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabu[aten.Aceh Timur Muslim, Camat Julok Kabupaten Aceh Timur.

Kegiatan ini dipandu oleh dua pemateri, dimana pemateri pertama Rahmat Kartolo dari Asosiasi Ahli Nutrisi dan Pakan Indonesia (AINI) Aceh Bidang Riset dan Diseminasi Teknologi dengan focus materi tentang deteksi birahi pada ternak sapi dan pembuatan mineral blok.

Sementara itu, materi diversifikasi limbah batang kelapa sawit sebagai sumber pangan disampaikan oleh Dr Syarifah Yusra dosen Fakultas Pertanian Universitas Sains Cut Nyak Dhien.
Pada pembukaan anggota Komisi IV DPR RI, Muslim mengapresiasi jalannya sebagai program pelatihan yang dilakukan BPPSDMP terhadap para petani dan penyuluh khususnya di Provinsi Aceh.

Menurutnya, program tersebut merupakan program yang sangat tepat sasaran karena kemampuan penyuluh dan petani menentukan maju atau tidaknya sektor pertanian Indonesia. Selain itu, pelatihan ini juga merupakan wujud nyata sebagai upaya dalam melahirkan SDM pertanian yang handal.

“Penyuluh merupakan motor penggerak untuk mendorong para petani dalam memajukan sektor pertanian. Sebagai anggota DPR RI kami akan mendukung pengembangan sektor pertanian melalui 3 fungsi utama yang dimiliki mulai dari fungsi legislasi, monitoring dan budgeting,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama Kadis Ketahanan Pangan menyampaikan kegiatan pelatihan ini sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan kualitas SDM pertanian.

“Kualitas sumber daya manusia sebagai salah satu dari empat focus utama yang dapat didorong untuk meningkatkan kinerja sektor pertanian. Penyuluh pertanian sangat menentukan keberhasilan ketahanan pangan melalui mendorong perubahan perilaku terkait usahatani. Melalui pelatihan ini dapat diikuti dengan baik dan serius sehingga nantinya ilmu yang didapatkan dapat diterapkan di lapangan,” ujar Kadis.

Senada dengan Kadis, Kepala Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi sebagai UPT Kementerian Pertanian akan terus mendukung peningkatan kualitas SDM pertanian khususnya di Provinsi Aceh.

Kolaborasi ini dalam meningkatkan kualitas SDM pertanian sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan pembangunan SDM Pertanian wajib dilakukan karena SDM yang ada masih didominasi oleh generasi tua dengan pendidikan yang terbilang rendah. Kondisi ini dapat diatasi apabila dilakukan upgrade pengetahuan, sikap dan perilaku salah satunya melalui pelatihan.

 

Pewarta: Syarif Abdullah

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021