Jambi (ANTARA) -
Walaupun sampai saat ini wabah pandemi COVID – 19 masih melanda tanah air, tidak menyurutkan semangat para petani dalam membantu menyediakan pangan dengan cara percepatan tanam.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melalui video conference beberapa waktu yang lalu mencanangkan Gerakan Percepatan Tanam Padi dan Jagung serentak di seluruh Indonesia.
Gerakan ini segera ditanggapi oleh beberapa daerah di Indonesia dengan melakukan tanam padi serentak, salah satunya di Gapoktan Pulau Pinang Kelurahan Sarolangun Kembang Kecamatan Sarolangun Kabupaten Sarolangun. Mereka melakukan tanam padi komoditas padi sawah tadah hujan dengan total luas lahan 150 hektar.
Dibawah Komando Ketua Gapoktan Pulau Pinang, Suherman para petani melakukan pengolahan lahan pasca panen padi sawah dengan tulus dan penuh semangat. mengatakan sempat ada sedikit kendala sebelum pengolahan lahan.
“Kemarin kami panen tidak serentak dikarenakan musim hujan dan sering terjadinya banjir sehingga pertumbuhan padi tidak merata masaknya, begitu juga dengan pengolahan lahnnya. Tetapi itu tidak menjadi masalah karena kami melakukan percepatan tanam dan pengolahan lahan dengan memanfaatkan mesin pertanian jenis hand tractor,” jelas Vika.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo terus memberi semangat kepada seluruh insan pertanian dalam mengelola lahan dan percepatan tanam.
“Persiapan pangan adalah solusi saat pandemi covid 19, oleh karena itu kita harus bekerja lebih keras, lebih terpadu dan lebih gotong royong agar makanan rakyat bisa terjamin.
Karenanya, ayo seluruh insan pertanian kita hadapi tantangan – tantangan tersebut dengan langkah strategis yaitu penanaman lebih cepat,” semangat SYL.
Sejalan dengan Menteri Pertanian, di tempat terpisah Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi ikut memberikan semangatnya.
“Penyuluh, petani dan kita semua insan pertanian ayo tetap bekerja penuh semangat, genjot terus produksi pertanian karena pertanian tidak boleh berhenti dan kita harus bisa memenuhi pangan 267 juta jiwa penduduk Indonesia,” tegas Dedi menambahkan.(WN)