Melalui Pusat Kajian dan Layanan Produk Halal Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Thaha Saifuddin Jambi mendorong  penguatan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui sertifikasi halal produk UMKM hal ini sebagai bentuk dukungan UIN dengan gaya hidup halal atau tren halal lifestyle.

Rektor UIN STS Jambi, Prof. Su’aidi, mengatakan,  dukungan sertifikasi produk halal untuk produk UMKM ini diberikan melalui program pendampingan sertifikasi produk halal bagi UMKM di Jambi. Pendampingan ini diikuti oleh  30 UMKM di Provinsi Jambi pada  Senin 27 September 2021.

"Kegiatan yang dilaksanakan sebagai upaya menunjang program pemerintah untuk memberikan sertifikasi halal. Dengan target hingga 2024 sebanyak 6 juta UMKM dapat tersertifikasi halal. UIN STS Jambi ke depannya siap memberikan pendampingan bagi pelaku UMKM agar memperoleh sertifikasi halal, khususnya di Provinsi Jambi,”jelasnya.

Su’aidi melanjutkan, ke depannya diharapkan sertifikasi produk halal bukan saja sebatas pada produk makanan namun juga berlaku untuk produk fashion, wisata dan lainnya. Namun, bagi pelaku usaha makanan dan minuman ke depannya harus mengantongi sertifikat halal produk yang dikeluarkan.

 “Program sertifikasi halal ini perlu disupport oleh seluruh umat Islam, khususnya UIN STS juga, jangan hanya ceramah saja, namun harus membangun infrastruktur juga,” imbuh Rektor

Kepala KPw BI Provinsi Jambi Suti Masniari Nasution mengatakan bahwa Bank  Indonesia merespon berbagai upaya yang dilakukan stakeholder yang diperuntukkan untuk mengembangkan perekonomian syariah . Saat ini tren halal lifestyle bukan sesuatu yang baru apalagi tren halal lifestyle ini sudah merambah ke dunia secara global bahkan ke negara yang minoritas muslim sekalipun.

"BI tentu berterima kasih kepada UIN Jambi yang sudah ikut membantu pengembangan ekonomi syariah di Provinsi Jambi,"kata Suti.

Suti menambahkan,  dengan tren halal lifestyle tentunya bukan saja memastikan produk yang dikeluarkan berkualitas namun juga memiliki syarat lain seperti sertifikasi halal yang harus dimiliki oleh UMKM.

“Dan kemudian bagaimana kita bisa turut berpartisipasi dalam tren global yang banyak itu, selain kualitas produk tentu saja kita juga harus tau apa yang dibutuhkan global dan kita ikuti syaratnya. Kita ketahui untuk UMKM mengurus sendiri sertifikasi halal banyak kendala, mulai dari persyaratannya, perizinannya dan finansialnya yang tinggi,” jelasnya.


 

Pewarta: Tuyani

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021