Jambi (ANTARA) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Suti Masniari Nasution berharap UMKM Jambi dapat memanfaatkan peluang tren halal lifestyle dalam mengembangkan usahanya didukung dengan manajemen bisnis yang kuat.
Demikian dikatakannya saat pembukaan kegiatan Business Coaching dengan topik “Fundamental of Business Management for Halal Food & Modest Fashion” yang diadakan secara virtual, Rabu (11/8).
"Kami mengharapkan masyarakat dapat memanfaatkan peluang tren Halal Lifestyle dalam mengembangkan usahanya agar dapat berkontribusi dalam pemulihan ekonomi serta menangkap peluang pengembangan bisnis di sektor industri halal, tentunya diperlukan perencanaan usaha yang baik untuk dapat menghadapi tantangan di era pandemi covid-19 ini, " katanya Suti.
Suti mengungkapkan, ekonomi dan keuangan syariah telah menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru global yang didorong oleh pertumbuhan penduduk (muda) muslim yang tinggi, dan nilai-nilai etika islam yang mendasari tren halal lifestyle sudah merambah ke berbagai sektor. Mulai dari restoran dan supermarket, sampai ke produk kecantikan yang berlomba-lomba untuk menciptakan brand image halal.
Merujuk State of Global Islamic Economy Report 2020/2021, Indonesia berada pada 10 peringkat teratas sektor Halal (makanan, keuangan syariah , wisata ramah muslim, fashion,farmasi kosmetik, media serta rekreasi) dan merupakan leader pada industri makanan halal yang pangsa pasarnya mencapai 13 persen total konsumsi makanan halal dunia.
Dari sisi pembiayaan, merujuk pada Statistik Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan pembiayaan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah pada Bulan Mei 2021 juga tercatat tumbuh sebesar 7,38% (yoy) menjadi Rp390,25 Triliun dari sebelumnya sebesar Rp363,44 Triliun.
Namun demikian, di tengah potensi tersebut perlu menjadi concern bahwa peran Indonesia lebih kepada big market dan bukan sebagai player sehingga diperlukan penguatan rantai nilai industri halal secara berkesinambungan serta eliminasi permasalahan yang dihadapi UMKM seperti standarisasi produk, permodalan dan teknologi.
"Dengan berperan sebagai AIR (Akselerator, Inisiator, dan Regulator), Bank Indonesia terus mendorong percepatan pengembangan ekosistem Halal Value Chain antara lain melalui pengembangan kemandirian ekonomi pesantren dan public campaign di daerah seperti penyelenggaraan FESyar Regional Sumatera 2021 yang memiliki fokus utama pengembangan sektor prioritas Halal Value Chain, yaitu sektor halal food dan modest fashion, " Jelas Suti.
Dalam webinar yang diikuti oleh pelaku UMKM di Sumatera ini mendatangkan narasumber Armala selalu Founder dan presiden Human Plus Institute.