Pemerintah Provinsi Jambi menargetkan penurunan angka prevalensi stunting di daerah itu pada tahun 2024 menjadi 14 persen.

"Angka prevalensi stunting Jambi masih berada di bawah rata-rata nasional, yakni 20 persen, hingga tahun 2024 Pemprov Jambi menargetkan penurunan angka prevalensi stunting menjadi 14 persen," kata Sekretaris Daerah Provinsi Jambi Sudirman di Jambi, Rabu. 

Sudirman menjelaskan butuh komitmen bersama dari semua pihak untuk menangani permasalahan stunting, terutama di wilayah Provinsi Jambi. Saat ini digambarkan angka prevalensi stunting secara nasional pada posisi 27 persen, dan Jambi berada di bawah rata-rata nasional. 

Meski demikian, penurunan angka stunting diharapkan menjadi perhatian khusus bagi seluruh pemerintah daerah di Provinsi Jambi. 

Dari sebelas kabupaten dan kota di Provinsi Jambi, Kabupaten Muaro Jambi termasuk daerah yang terbaik dalam penanganan stunting. Dimana angka prevalensi stunting di daerah itu berada di bawah 20 persen. Dan Kabupaten Kerinci merupakan daerah dengan angka prevalensi stunting tertinggi di daerah itu yang berada di atas 20 persen. 

"Harapannya kita bisa menurunkan angka stunting di beberapa daerah yang masih tinggi persentasinya melalui program dan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama," kata Sudirman.

Penurunan stunting merupakan bagian dari kerjasama yang baik antara Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, bahkan sampai pada tingkat desa. Sehingga program penanganan stunting tersebut harus dilakukan secara terstruktur dan terintegrasi dan mendapat dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat. 

Sudirman menekankan Pemerintah Provinsi Jambi akan terus berkomitmen untuk menekan angka stunting melalui kegiatan penanganan stunting pada tahun 2022 yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan provinsi Jambi yang termasuk dalam tiga program utama pada BKKBN Pusat. 

“Upaya penanganan stunting di Indonesia menjadi sangat strategis karena masalah penanganan stunting ini sangat penting, dimana kita harus pastikan ada semacam pendampingan terhadap calon pengantin dan calon ibu," kata Sudirman. 

Selain itu pemerintah juga harus melakukan pendampingan terhadap ibu yang sedang hamil, kemudian makan pendampingan terhadap anak yang baru saja dilahirkan hingga sampai usia 2 tahun. karena salah satu keberhasilan bisa dilihat dari kondisi fisik dan juga kecerdasan yang sangat ditentukan sejak dari dalam kandungan. 

Pemerintah Provinsi menyadari sumber daya manusia merupakan komponen-komponen yang utama dan penting untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. 

"Ketika kita bisa menurunkan angka stunting di Provinsi Jambi, mudah-mudahan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia mulai dari anak yang baru lahir hingga nanti dewasa dapat kita andal-kan sebagai generasi yang meneruskan pembangunan Indonesia, khususnya pembangunan di Provinsi Jambi," kata Sudirman. 
 

Pewarta: Muhammad Hanapi

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021