Pemerintah Provinsi Jambi mendorong pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui sinkronisasi program pemberdayaan UMKM di setiap kabupaten dan kota di daerah itu.

"Salah satu upaya dari Pemerintah Provinsi Jambi adalah mendorong perkembangan UMKM sehingga berdampak pada perekonomian masyarakat Jambi serta menurunkan angka kemiskinan," kata Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani di Jambi, Selasa.

Abdullah Sani menjelaskan di tengah situasi pandemi COVID-19 saat ini, pemerintah mengupayakan pertumbuhan ekonomi masyarakat tetap bertahan dan terus meningkat. Salah satu upayanya melalui pemberdayaan UMKM.

Pemerintah Provinsi Jambi terus melakukan monitoring dan evaluasi terkait perkembangan UMKM di daerah itu. Melalui forum Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilakukan sinergi dan sinkronisasi terhadap program pemberdayaan UMKM antara Pemerintah Provinsi Jambi dan pemerintah kabupaten dan kota di daerah itu.

"Harapannya target yang telah di susun dalam RPJMD terhadap pemberdayaan UMKM dapat tercapai," kata Abdullah Sani.

Pemberdayaan terhadap UMKM tersebut salah satunya dilaksanakan melalui program Dua Miliar Satu Kecamatan. UMKM di kabupaten dan kota didata untuk mendapatkan bantuan dana sebagai stimulus dan mendorong pertumbuhan UMKM yang terdampak pandemi COVID-19.

Melalui program Dumisake tersebut Pemerintah Provinsi Jambi mengalokasikan dana sebesar Rp20 miliar untuk UMKM. Bantuan keuangan tersebut diberikan kepada tiga sektor pelaku UMKM, yakni pelaku UMKM ibu-ibu, milenial dan wirausaha pemula.

Untuk pelaku UMKM ibu-ibu diberikan bantuan sebesar Rp20 juta dan pelaku UMKM milenial dan wirausaha pemula di berikan bantuan sebesar Rp10 juta.

"UMKM merupakan sektor yang mendukung pertumbuhan ekonomi, maka dari itu bantuan terhadap UMKM diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi," kata Abdullah Sani.

Pewarta: Muhammad Hanapi

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022