Pemerintah Provinsi Jambi mengagendakan tradisi arakan sahur di Kabupaten Tanjung Jabung Barat menjadi wisata religi.
"Tradisi kegiatan festival arak sahur bisa masuk dalam agenda pariwisata Provinsi Jambi sebagai wisata religi," kata Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani di Jambi, Minggu.
Abdullah Sani menjelaskan kegiatan unik yang pelaksanaannya setahun sekali pada bulan suci Ramadhan di Tanjung Jabung Barat harus terus di lestarikan sehingga menjadi tradisi tahunan dan menjadi agenda pariwisata Provinsi Jambi.
Kegiatan festival arakan sahur di Kabupaten Tanjung Jabung Barat tersebut sudah dilaksanakan sejak tahun 1966, dan sampai saat ini terus berlanjut. Kegiatan tersebut identik dengan rangkaian gerobak yang telah di hias dengan ciri khas masing-masing daerah, serta dilengkapi dengan alat musik bersuara keras yang berfungsi untuk membangunkan sahur masyarakat di Kota Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Peserta arakan sahur tersebut merupakan perwakilan dari mesjid-mesjid yang ada di daerah itu. Masing-masing peserta berlomba-lomba dalam menghias gerobak dan memainkan musik-musik tradisi dalam pelaksanaannya.
"Sudah dua tahun kegiatan tersebut tertunda karena pandemi COVID-19, alhamdulillah pada tahun ini dapat kembali dilaksanakan," kata Abdullah Sani.
Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat Hairan mengatakan akan mengembangkan kegiatan tersebut sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pendapatan UMKM di daerah itu. Dimana dalam kegiatan festival tersebut juga dilaksanakan makan sahur bersama.
"Kegiatan arakan sahur akan terus dikembangkan sehingga tradisi tersebut dapat terus lestari," kata Hairan.
Karena masih berada di masa pandemi COVID-19, kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan COVID-19. Sehingga kegiatan dapat dilaksanakan dengan aman dan tertib.
"Masyarakat dihimbau untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan dan menjaga keamanan, ketertiban serta menjadikan festival sebagai ajang silaturahmi," kata Abdullah Sani.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022
"Tradisi kegiatan festival arak sahur bisa masuk dalam agenda pariwisata Provinsi Jambi sebagai wisata religi," kata Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani di Jambi, Minggu.
Abdullah Sani menjelaskan kegiatan unik yang pelaksanaannya setahun sekali pada bulan suci Ramadhan di Tanjung Jabung Barat harus terus di lestarikan sehingga menjadi tradisi tahunan dan menjadi agenda pariwisata Provinsi Jambi.
Kegiatan festival arakan sahur di Kabupaten Tanjung Jabung Barat tersebut sudah dilaksanakan sejak tahun 1966, dan sampai saat ini terus berlanjut. Kegiatan tersebut identik dengan rangkaian gerobak yang telah di hias dengan ciri khas masing-masing daerah, serta dilengkapi dengan alat musik bersuara keras yang berfungsi untuk membangunkan sahur masyarakat di Kota Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Peserta arakan sahur tersebut merupakan perwakilan dari mesjid-mesjid yang ada di daerah itu. Masing-masing peserta berlomba-lomba dalam menghias gerobak dan memainkan musik-musik tradisi dalam pelaksanaannya.
"Sudah dua tahun kegiatan tersebut tertunda karena pandemi COVID-19, alhamdulillah pada tahun ini dapat kembali dilaksanakan," kata Abdullah Sani.
Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat Hairan mengatakan akan mengembangkan kegiatan tersebut sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pendapatan UMKM di daerah itu. Dimana dalam kegiatan festival tersebut juga dilaksanakan makan sahur bersama.
"Kegiatan arakan sahur akan terus dikembangkan sehingga tradisi tersebut dapat terus lestari," kata Hairan.
Karena masih berada di masa pandemi COVID-19, kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan COVID-19. Sehingga kegiatan dapat dilaksanakan dengan aman dan tertib.
"Masyarakat dihimbau untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan dan menjaga keamanan, ketertiban serta menjadikan festival sebagai ajang silaturahmi," kata Abdullah Sani.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022