Mengelola kelas bukan hal yang mudah, namun bukan berarti sulit. Kita tinggal belajar dari orang lain, bisa melihat tayangan dari YouTube maupun teman sejawat.
Jika seorang guru mengajarnya dengan kualitas belajar dan mengajar baik, maka imbas-nya adalah siswa akan mendapatkan tingkat pemahaman yang baik pula.
Kita sepakati bahwa pengelolaan kelas yang baik sangat menentukan kualitas kegiatan belajar mengajar.
Sebagai seorang guru yang mendapatkan pengalaman belajar dari Program PINTAR Tanoto Foundation, saya menerapkan beberapa hal:
Jaga Semangat
Guru perlu mengatur dan belajar mengelola emosi ketika berada di ruang kelas. Jangan sampai rencana kerja setahun tidak terlaksana dengan baik gara-gara emosi tak terkontrol.
Guru harus bisa mengelola emosi bisa membuat siswa merasa nyaman dan lebih bersemangat dalam belajar.
Kalau ada siswa telat datang, berhenti sejenak dari aktivitas mengajar. Ajak dan bicara siswa yang terlambat.
Beri kesempatan siswa untuk mengikuti pelajaran dengan baik. Kalau tidak, boleh jadi siswa yang terlambat ini berpotensi untuk mengganggu proses pembelajaran dan menyulitkan pengelolaan kelas.
Aura negatif dapat membuat siswa kehilangan semangat, jadi terus kontrol diri dengan baik jangan sampai merusak mood yang telah bagus.
Tata ruang kelas
Menata ruang kelas tidak hanya bertumpu pada siapa duduk di mana, di depan atau di belakang. Namun yang terpenting adalah memudahkan siswa dalam melihat dan memandang gurunya.
Harus diperhatikan jumlah siswa yang berada di dalam kelas. Perlu diperhatikan keluar masuk akses siswa sehingga memudahkan mereka untuk menata meja dan kursi, agar di mana pun siswa duduk, mereka tetap bisa memperhatikan guru saat mengajar.
Diperhatikan juga jika siswanya banyak, harus benar-benar diatur dengan baik, bisa menerapkan sistem per kelompok.
Hal yang perlu diperhatikan adalah tempat duduk siswa itu juga bertujuan agar dapat mengenal lebih dekat teman-teman mereka dalam satu kelas, sehingga mereka tidak jenuh belajar.
Guru harus menciptakan suasana nyaman saat belajar di kelas, jauh dari bau yang tidak sedap, suara berisik, cahaya yang terlalu menyilaukan, dan lainnya. Agar tidak mempengaruhi konsentrasi anak saat belajar.
Tegas dan bersahabat
Jika seorang guru menemukan pelanggaran, maka yang perlu kita lakukan adalah bahwa kita sahabat mereka, tidak boleh menggunakan kekerasan baik fisik maupun kata-kata atau verbal.
Namun di sisi lain, kita juga harus tegas dalam memberikan konsekuensi, sesuai dengan aturan yang telah disepakati bersama.
Guru harus membuat aturan kelas bersama siswa dan orangtua, agar semuanya memahami dan mengerti apa yang dibuat bersama. Guru tetap menjadi sahabat, namun juga tetap tegas agar pembelajaran di kelas tetap berjalan baik.
Harapannya saat mereka melakukan pelanggaran dan menerima konsekuensi, mereka bisa menerimanya dengan baik. Misalnya jika ada siswa yang terlambat, berhenti sejenak mengajar.
Kemudian perhatikan siswa yang terlambat. Guru bisa mengajak mereka untuk mengikuti pelajaran dengan baik. Sampaikan agar tidak mengulanginya kembali dengan baik dan.
Jika tidak bisa diatasi, guru bisa mendiskusikan hal tersebut dengan orangtua. Karena kalau tidak, maka dikhawatirkan mengganggu pembelajaran.
Hias kelas
Agar suasana kelas semakin nyaman dan anak betah, gambar-lah dinding ruang kelas tersebut dengan animasi kesukaan siswa, bisa bentuk hewan, kartun doraemon, alam, maupun gambar luar angkasa.
Hal tersebut membuat siswa betah, seakan bukan belajar di kelas, namun di taman bermain. Kemudian, buatlah juga pojok baca di kelas agar siswa semakin betah belajar di ruang pojok baca tersebut.
Restia Diah Utami, S.Pd
Fasilitator Nasional Program PINTAR Tanoto Foundation/ Guru SDN 81 Pematang Rahim Tanjab Timur
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022
Jika seorang guru mengajarnya dengan kualitas belajar dan mengajar baik, maka imbas-nya adalah siswa akan mendapatkan tingkat pemahaman yang baik pula.
Kita sepakati bahwa pengelolaan kelas yang baik sangat menentukan kualitas kegiatan belajar mengajar.
Sebagai seorang guru yang mendapatkan pengalaman belajar dari Program PINTAR Tanoto Foundation, saya menerapkan beberapa hal:
Jaga Semangat
Guru perlu mengatur dan belajar mengelola emosi ketika berada di ruang kelas. Jangan sampai rencana kerja setahun tidak terlaksana dengan baik gara-gara emosi tak terkontrol.
Guru harus bisa mengelola emosi bisa membuat siswa merasa nyaman dan lebih bersemangat dalam belajar.
Kalau ada siswa telat datang, berhenti sejenak dari aktivitas mengajar. Ajak dan bicara siswa yang terlambat.
Beri kesempatan siswa untuk mengikuti pelajaran dengan baik. Kalau tidak, boleh jadi siswa yang terlambat ini berpotensi untuk mengganggu proses pembelajaran dan menyulitkan pengelolaan kelas.
Aura negatif dapat membuat siswa kehilangan semangat, jadi terus kontrol diri dengan baik jangan sampai merusak mood yang telah bagus.
Tata ruang kelas
Menata ruang kelas tidak hanya bertumpu pada siapa duduk di mana, di depan atau di belakang. Namun yang terpenting adalah memudahkan siswa dalam melihat dan memandang gurunya.
Harus diperhatikan jumlah siswa yang berada di dalam kelas. Perlu diperhatikan keluar masuk akses siswa sehingga memudahkan mereka untuk menata meja dan kursi, agar di mana pun siswa duduk, mereka tetap bisa memperhatikan guru saat mengajar.
Diperhatikan juga jika siswanya banyak, harus benar-benar diatur dengan baik, bisa menerapkan sistem per kelompok.
Hal yang perlu diperhatikan adalah tempat duduk siswa itu juga bertujuan agar dapat mengenal lebih dekat teman-teman mereka dalam satu kelas, sehingga mereka tidak jenuh belajar.
Guru harus menciptakan suasana nyaman saat belajar di kelas, jauh dari bau yang tidak sedap, suara berisik, cahaya yang terlalu menyilaukan, dan lainnya. Agar tidak mempengaruhi konsentrasi anak saat belajar.
Tegas dan bersahabat
Jika seorang guru menemukan pelanggaran, maka yang perlu kita lakukan adalah bahwa kita sahabat mereka, tidak boleh menggunakan kekerasan baik fisik maupun kata-kata atau verbal.
Namun di sisi lain, kita juga harus tegas dalam memberikan konsekuensi, sesuai dengan aturan yang telah disepakati bersama.
Guru harus membuat aturan kelas bersama siswa dan orangtua, agar semuanya memahami dan mengerti apa yang dibuat bersama. Guru tetap menjadi sahabat, namun juga tetap tegas agar pembelajaran di kelas tetap berjalan baik.
Harapannya saat mereka melakukan pelanggaran dan menerima konsekuensi, mereka bisa menerimanya dengan baik. Misalnya jika ada siswa yang terlambat, berhenti sejenak mengajar.
Kemudian perhatikan siswa yang terlambat. Guru bisa mengajak mereka untuk mengikuti pelajaran dengan baik. Sampaikan agar tidak mengulanginya kembali dengan baik dan.
Jika tidak bisa diatasi, guru bisa mendiskusikan hal tersebut dengan orangtua. Karena kalau tidak, maka dikhawatirkan mengganggu pembelajaran.
Hias kelas
Agar suasana kelas semakin nyaman dan anak betah, gambar-lah dinding ruang kelas tersebut dengan animasi kesukaan siswa, bisa bentuk hewan, kartun doraemon, alam, maupun gambar luar angkasa.
Hal tersebut membuat siswa betah, seakan bukan belajar di kelas, namun di taman bermain. Kemudian, buatlah juga pojok baca di kelas agar siswa semakin betah belajar di ruang pojok baca tersebut.
Restia Diah Utami, S.Pd
Fasilitator Nasional Program PINTAR Tanoto Foundation/ Guru SDN 81 Pematang Rahim Tanjab Timur
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022