Jambi (ANTARA) - Pemerintah Kota Jambi melalui Dinas Pendidikan setempat segera membuat kebijakan pada 28 sekolah yang terendam banjir.
"Kami sudah menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan untuk membuat regulasi sekolah mana yang harus diliburkan dan sekolah mana yang boleh masuk, namun dengan pengawasan," kata Wali Kota Jambi Maulana di Jambi, Selasa.
Bangunan sekolah yang terendam akibat banjir sebanyak enam taman kanak-kanak (TK), 16 sekolah dasar (SD), dan ada enam sekolah menengah pertama (SMP).
"Secara umum keselamatan menjadi prioritas, jangan memaksakan anak kita untuk hadir di sekolah," katanya.
Selain mengganggu kegiatan belajar mengajar, banjir juga mengakibatkan terhentinya layanan aliran listrik.
"Unit pengolahan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) di Sungai Tembuku Kelurahan Sijenjang Jambi Timur itu dimatikan listriknya karena membahayakan," kata Maulana.
Kondisi air hari ini bertahan di posisi sekitar 14 meter lebih, kadang tembus hingga 15 meter.
Jumlah warga yang terdampak sebanyak 1.279 kartu keluarga (KK), 4.755 jiwa orang, tujuh kecamatan, dan 24 kelurahan.
"Kami tadi telah memutuskan status tanggap darurat bencana tujuh hari kedepan, sambil melihat kondisi air di kawasan rumah yang terendam," katanya.