Dua mahasiswa dari Suku Anak Dalam (SAD) di Jambi, Bejujung dan Mijak berkisah tentang perjuangannya menempuh pendidikan hingga menjadi mahasiswa, termasuk saat belajar di Yogyakarta serta praktikum di perusahaan sawit di Kalimantan.
Hal itu disampaikan di sela-sela kunjung ke Kantor Berita Antara Biro Jambi,Kamis (30/6).
Dalam kunjungan yang didampingi oleh Dosen Agrobisnis Faperta Unja, juga aktivis Yayasan Prakarsa Madani dan aktif di Forum Komunikasi Sinergi Pemberdayaan SAD, juga Ketua Laboratorium Pengembangan Sosial SAD Unja, Idris Sardi ini kedua mahasiswa tersebut yakni Bejujung dan Mijak bercerita mengenai pengalaman mereka setelah mengenyam pendidikan di perguruan tinggi di Jambi.
"Ini Bejujung saat ini berkuliah di Unja dan ini Mijak saat ini mengenyam pendidikan S1 di IAIMA Jambi," kata Idris memperkenalkan kedua mahasiswa SAD asal Air Hitam Sarolangun ini.
Idris mengatakan kunjungan ini menjadi upaya awal pihaknya mempertemukan mahasiswa yang berasal dari SAD dengan media massa. Dirinya mengharapkan agar ke depan terjalin komunikasi yang baik antar media dan mahasiswa SAD.
"Kami berharap LKBN Antara Jambi bisa membantu mahasiswa dalam pengembangan skill menulis sehingga mahasiswa ini memiliki kecakapan dan dapat memberikan klarifikasi terhadap media atas permasalahan atau konflik SAD bila itu terjadi kedepannya,"harapnya.
Kepala LKBN Antara Biro Jambi, Syarif Abdullah menyambut baik kunjungan mahasiswa tersebut. Dirinya menyadari betul media memiliki peran sangat penting terhadap citra SAD selama ini.
Terkait rencana pengembangan skill pada mahasiswa tersebut dirinya menegaskan siap memberikan bantuan jika dibutuhkan untuk membina mahasiswa tersebut.
"Sesuai dengan tugas pokok kami tentu kami siap memberikan bimbingan jika dibutuhkan, adek-adek ini bisa kita ajarkan dan mengasah kemampuan menulis dan public speakingnya sehingga menjadi bekal untuk mereka kelak, paling tidak untuk diri mereka sendiri,"kata Syarif.
Kunjungan ini diisi dengan cerita pengalaman Bejujung dan Mijak selama berkuliah. Bejujung yang saat SMA mengenyam pendidikan di Yogyakarta mereka bersyukur bisa merasakan menjadi mahasiswa.
"Saya bersyukur sekali bisa diberi kesempatan untuk kuliah, orang tua saya mendukung dan saya selalu bersemangat,"ujar mahasiswa Agrobisnis UNJA ini.
Sama halnya dengan Mijak, dirinya yang saat ini mengambil jurusan Hukum Tata Negara di IAIMA Jambi berharap bukan saja dirinya dan Bejujung yang bisa menyandang status mahasiswa. Namun untuk semua generasi SAD dapat merasakan hal yang sama.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022
Hal itu disampaikan di sela-sela kunjung ke Kantor Berita Antara Biro Jambi,Kamis (30/6).
Dalam kunjungan yang didampingi oleh Dosen Agrobisnis Faperta Unja, juga aktivis Yayasan Prakarsa Madani dan aktif di Forum Komunikasi Sinergi Pemberdayaan SAD, juga Ketua Laboratorium Pengembangan Sosial SAD Unja, Idris Sardi ini kedua mahasiswa tersebut yakni Bejujung dan Mijak bercerita mengenai pengalaman mereka setelah mengenyam pendidikan di perguruan tinggi di Jambi.
"Ini Bejujung saat ini berkuliah di Unja dan ini Mijak saat ini mengenyam pendidikan S1 di IAIMA Jambi," kata Idris memperkenalkan kedua mahasiswa SAD asal Air Hitam Sarolangun ini.
Idris mengatakan kunjungan ini menjadi upaya awal pihaknya mempertemukan mahasiswa yang berasal dari SAD dengan media massa. Dirinya mengharapkan agar ke depan terjalin komunikasi yang baik antar media dan mahasiswa SAD.
"Kami berharap LKBN Antara Jambi bisa membantu mahasiswa dalam pengembangan skill menulis sehingga mahasiswa ini memiliki kecakapan dan dapat memberikan klarifikasi terhadap media atas permasalahan atau konflik SAD bila itu terjadi kedepannya,"harapnya.
Kepala LKBN Antara Biro Jambi, Syarif Abdullah menyambut baik kunjungan mahasiswa tersebut. Dirinya menyadari betul media memiliki peran sangat penting terhadap citra SAD selama ini.
Terkait rencana pengembangan skill pada mahasiswa tersebut dirinya menegaskan siap memberikan bantuan jika dibutuhkan untuk membina mahasiswa tersebut.
"Sesuai dengan tugas pokok kami tentu kami siap memberikan bimbingan jika dibutuhkan, adek-adek ini bisa kita ajarkan dan mengasah kemampuan menulis dan public speakingnya sehingga menjadi bekal untuk mereka kelak, paling tidak untuk diri mereka sendiri,"kata Syarif.
Kunjungan ini diisi dengan cerita pengalaman Bejujung dan Mijak selama berkuliah. Bejujung yang saat SMA mengenyam pendidikan di Yogyakarta mereka bersyukur bisa merasakan menjadi mahasiswa.
"Saya bersyukur sekali bisa diberi kesempatan untuk kuliah, orang tua saya mendukung dan saya selalu bersemangat,"ujar mahasiswa Agrobisnis UNJA ini.
Sama halnya dengan Mijak, dirinya yang saat ini mengambil jurusan Hukum Tata Negara di IAIMA Jambi berharap bukan saja dirinya dan Bejujung yang bisa menyandang status mahasiswa. Namun untuk semua generasi SAD dapat merasakan hal yang sama.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022