Jambi (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Jambi memperketat pengawasan di keliling blok hunian warga binaan, pasca terjadinya seorang narapidana berupaya kabur dengan memanjat pagar berduri namun gagal karena ketahuan sama petugas.
“Dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban, petugas melakukan kontrol keamanan di area terbuka dan sekitar pos atas, guna memastikan kondisi keamanan serta meninjau potensi gangguan di lingkungan lapas,” kata Kepala Lapas Kelas IIA Jambi Batara Hutasoit, di Jambi, Kamis.
Kegiatan kontrol tersebut melibatkan pengecekan di area brandgang, area pos atas, saluran pembuangan air yang bisa berpotensi menyebabkan gangguan ketertiban, serta memastikan kebersihan di area tersebut.
“Kontrol keamanan ini merupakan salah satu bentuk deteksi dini dalam menjamin keamanan dan ketertiban serta mengevaluasi kekurangan yang ada,” katanya.
Dalam kontrol kali ini beberapa evaluasi dan rekomendasi, termasuk peningkatan penerangan di area brandgang, upaya meningkatkan kebersihan, serta penempatan petugas secara konsisten di pos atas untuk memperkuat pengawasan.
Dengan penerapan pengecekan berkala seperti ini, Lapas Kelas IIA Jambi berharap dapat menjaga kondisi yang aman dan tertib serta memberikan kenyamanan baik bagi petugas maupun warga binaan.
Terkait insiden percobaan narapidana kabur terjadi pada Rabu (16/4), terjadi sekitar pukul 13.00 Wib, tapi dapat digagalkan petugas pemasyarakatan.
Saat warga binaan mengikuti ibadah sholat Zuhur di Mesjid At-Taubah. Tahanan tersebut diketahui mencoba melarikan diri dengan memanjat tembok Lapas tanpa menggunakan alat bantu sama sekali.
Aksi nekad ini diketahui oleh petugas jaga bagian menara yang melihat Z merayap prasarana brandgang, sembari melewati kawat pelindung dinding.
Ia menyebutkan, seorang petugas pemasyarakatan (sipir) di Lapas Kelas IIA Jambi mengalami cedera saat menggagalkan percobaan kabur yang dilakukan oleh salah satu warga binaan inisial Z pada Rabu siang tersebut.
Kepala Pengamanan Lapas Kelas IIA Jambi, J Kasogi Surya Fattah menambahkan percobaan kabur tahanan tersebut dan saat ini, Z sudah diisolasi serta mendapat pengawasan secara intensif.
Untuk saat ini warga binaan yang melakukan percobaan pelarian kini telah diamankan di sel khusus untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Pihak lapas juga tengah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum guna menyelidiki apakah ada indikasi keterlibatan pihak lain dalam rencana pelarian ini.
Warga binaan itu berinisial Z (42) yang melakukan upaya melarikan diri, saat ini diduga mengalami depresi. Saat petugas melakukan pemeriksaan secara intensif, upaya menghindar dan menjawab secara sembarangan dan juga saat diperiksa barangnya ditemukan surat gugatan cerai dari pihak istri.
Selain pencabutan hak remisi, warga binaan itu juga dilarang untuk bertemu dengan keluarga. Karena risiko tinggi, khawatir akan ada kejadian lanjutan, makanya dari semua aspek penting dijaga.
Ia mengatakan, terkait sipir yang cedera karena meloncat dari menara ketinggian enam meter, mengetahui ada upaya napi ingin kabur, akibatnya petugas mengalami cedera dan dilarikan ke rumah sakit.
“Kami sangat mengapresiasi keberanian dan dedikasi petugas yang tetap sigap menjalankan tugas meskipun harus menghadapi risiko fisik. Saat ini beliau dalam kondisi stabil dan masih dalam perawatan,” tambah Kasogi.