Gubernur Jambi H Al Haris mencanangkan "Gerakan Bersama Pembelian Beras Lokal" bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Provinsi Jambi sebagai salah satu ikhtiar menekan harga pangan dan pengendalian inflasi di daerah itu.
"Ketika harga beras naik sedikit saja, berdampak sekali terhadap inflasi. Maka kita mencoba untuk mengendalikan bahkan menekan inflasi melalui gerakan pembelian beras lokal bagi ASN di Jambi ini," kata kata Gubernur Al Haris di sela-sela peluncuran Gerakan Bersama Pembelian Beras Lokal bagi ASN di Jambi, Rabu.
Gerakan tersebut dilakukan dalam upaya menekan angka Inflasi di Jambi yang pada September 2022 sebesar 8,09 persen.
Ia menyebutkan, cadangan beras di Jambi cukup banyak. Gubernur juga menghimbau selain ASN, masyarakat juga diharapkan membeli beras lokal yang tidak kalah enaknya dengan beras dari luar daerah.
"Nah kalau ini tidak kita memanfaatkan, pertama nilai jual petani kita juga tidak ada yang beli dan kalau beli dari produk mereka maka akan bisa menaikkan juga tingkat ekonomi petani kita," kata Al Haris.
Dengan mengkonsumsi beras lokal, tidak ada lagi ongkos angkut atau transportasi dari luar Jambi sehingga harga beras tersebut bisa terjangkau oleh masyarakat.
Al Haris j meminta kepada ASN di Jambi agar membeli beras premium lokal, untuk pejabat Eselon II diwajibkan membeli beras sebanyak 20 kilogram, Eselon III diwajibkan membeli beras 15 kilogram, Eselon IV diwajibkan membeli beras Sebanyak 10 kilogram, sedangkan staf diwajibkan membeli beras sebanyak 5 kilogram.
Menurut dia, ke depan pemerintah harus mampu membantu petani di Jambi, paling tidak Jambi menjadi salah satu produksi beras yang layak dan bagus hasilnya.
"Tanpa pangan yang seimbang yang stabil itu tidak mungkin tenang membangun daerah. Harapan saya ASN menjadi pelopor garda terdepan dalam rangka perubahan Jambi ke depan dan kalau ASN sudah membeli beras lokal harapannya juga masyarakat juga mau membeli beras lokal kita ini," kata Al Haris.
Sementara itu, Kepala Bulog Jambi Defrizal mengatakan setidaknya setiap hari telah menyalurkan 2.000 ton beras ke kabupaten kota se-Provinsi Jambi. Harga beras medium di Jambi stabil dan termasuk zona hijau. Namun yang terjadi kenaikan harga yaitu beras premium berasal dari luar daerah Jambi.
"Alasan mereka menaikkan harga yaitu panen sudah berakhir sedangkan stok selalu berkurang dan permintaan masih tinggi.Sehingga berimbas beras bermerek tadi masuknya ke Jambi harganya menjadi naik dan apalagi adanya penyesuaian kenaikan harga BBM ini," katanya.
Namun untuk kenaikan beras premium asal luar daerah masih relatif kecil, rata rata naik sebesar Rp500 sampai Rp600 per kilogramnya. Namun diakuinya berandil terhadap kenaikan inflasi di Jambi, meski tidak terlalu tinggi.
Gerakan Bersama Pembelian Beras Lokal bagi ASN, selain di lingkungan Pemprov Jambi juga dilaksanakan serempak bagi ASN di 11 kabupaten/kota di provinsi itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022
"Ketika harga beras naik sedikit saja, berdampak sekali terhadap inflasi. Maka kita mencoba untuk mengendalikan bahkan menekan inflasi melalui gerakan pembelian beras lokal bagi ASN di Jambi ini," kata kata Gubernur Al Haris di sela-sela peluncuran Gerakan Bersama Pembelian Beras Lokal bagi ASN di Jambi, Rabu.
Gerakan tersebut dilakukan dalam upaya menekan angka Inflasi di Jambi yang pada September 2022 sebesar 8,09 persen.
Ia menyebutkan, cadangan beras di Jambi cukup banyak. Gubernur juga menghimbau selain ASN, masyarakat juga diharapkan membeli beras lokal yang tidak kalah enaknya dengan beras dari luar daerah.
"Nah kalau ini tidak kita memanfaatkan, pertama nilai jual petani kita juga tidak ada yang beli dan kalau beli dari produk mereka maka akan bisa menaikkan juga tingkat ekonomi petani kita," kata Al Haris.
Dengan mengkonsumsi beras lokal, tidak ada lagi ongkos angkut atau transportasi dari luar Jambi sehingga harga beras tersebut bisa terjangkau oleh masyarakat.
Al Haris j meminta kepada ASN di Jambi agar membeli beras premium lokal, untuk pejabat Eselon II diwajibkan membeli beras sebanyak 20 kilogram, Eselon III diwajibkan membeli beras 15 kilogram, Eselon IV diwajibkan membeli beras Sebanyak 10 kilogram, sedangkan staf diwajibkan membeli beras sebanyak 5 kilogram.
Menurut dia, ke depan pemerintah harus mampu membantu petani di Jambi, paling tidak Jambi menjadi salah satu produksi beras yang layak dan bagus hasilnya.
"Tanpa pangan yang seimbang yang stabil itu tidak mungkin tenang membangun daerah. Harapan saya ASN menjadi pelopor garda terdepan dalam rangka perubahan Jambi ke depan dan kalau ASN sudah membeli beras lokal harapannya juga masyarakat juga mau membeli beras lokal kita ini," kata Al Haris.
Sementara itu, Kepala Bulog Jambi Defrizal mengatakan setidaknya setiap hari telah menyalurkan 2.000 ton beras ke kabupaten kota se-Provinsi Jambi. Harga beras medium di Jambi stabil dan termasuk zona hijau. Namun yang terjadi kenaikan harga yaitu beras premium berasal dari luar daerah Jambi.
"Alasan mereka menaikkan harga yaitu panen sudah berakhir sedangkan stok selalu berkurang dan permintaan masih tinggi.Sehingga berimbas beras bermerek tadi masuknya ke Jambi harganya menjadi naik dan apalagi adanya penyesuaian kenaikan harga BBM ini," katanya.
Namun untuk kenaikan beras premium asal luar daerah masih relatif kecil, rata rata naik sebesar Rp500 sampai Rp600 per kilogramnya. Namun diakuinya berandil terhadap kenaikan inflasi di Jambi, meski tidak terlalu tinggi.
Gerakan Bersama Pembelian Beras Lokal bagi ASN, selain di lingkungan Pemprov Jambi juga dilaksanakan serempak bagi ASN di 11 kabupaten/kota di provinsi itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2022