Jambi (ANTARA) - Komandan Korem (Danrem) 042/Gapu Brigjen TNI Heri Purwanto mengatakan siap berperan aktif dengan mengerahkan personel TNI ke lapangan penanaman padi serentak di Provinsi Jambi.
TNI mendukung penuh dengan turut terlibat langsung penanaman dan pendampingan kelompok tani, guna percepatan swasembada pangan, katanya di Jambi, Selasa.
Pemerintah Provinsi Jambi mencanangkan tanam padi serentak di pusatkan di Desa Tunas Mudo Kecamatan Sekernan, dihadiri Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani dan Waka Polda Jambi Brigjen Pol Mustakim serta Bupati Muaro Jambi Bambang Bayu Suseno.
“Ketahanan pangan di daerah adalah bagian dari ketahanan nasional. TNI siap hadir dan berperan aktif di lapangan,” tegas Danrem.
Tidak hanya simbolis, gerakan ini juga menandai dimulainya pola tanam serentak yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas lahan, efisiensi waktu, serta penguatan sistem pertanian berbasis teknologi dan kolaborasi.
Kegiatan ini pun disambut antusias oleh masyarakat tani, yang melihatnya sebagai bentuk dukungan nyata dari pemerintah terhadap keberlanjutan sektor pertanian.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi untuk melaksanakan Gerakan Tanam Padi Sawah Serentak ini.
Mulai dari perangkat daerah Pemprov Jambi dan Pemerintah Kabupaten/Kota Se-Provinsi Jambi, TNI, Polri, serta instansi vertikal dan masyarakat.
Ia berharap, penanaman padi ini memiliki manfaat yang sangat penting, baik untuk meningkatkan perekonomian petani, mendukung terwujudnya ketahanan pangan dan mengendalikan inflasi, khususnya komoditas padi/beras di Provinsi Jambi, serta turut berkontribusi untuk merawat lingkungan.
Pemerintah Pusat, provinsi, dan kabupaten/kota) bekerja sama dan bersinergitas dengan semua pemangku kepentingan untuk terus berupaya meningkatkan kualitas, produksi, dan produktivitas pertanian, serta meningkatkan kesejahteraan petani.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi, Nilai Tukar Petani (NTP) pada Maret 2025 sebesar 178,28 atau naik sebesar 2,22 persen dibanding NTP pada Februari 2025 sebesar 174,41.
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Jambi pada Maret 2025 sebesar 180,59 atau naik 2,96 persen dibanding NTUP posisi Februari 2025 sebesar 175,40.
“Saya berharap kenaikan NTP dan NTUP ini diikuti dengan peningkatan pendapatan petani,” kata Wagub.
Dalam kesempatan tersebut, Wagub mengajak bupati dan wali Kota se-Provinsi Jambi untuk terus berkomitmen merealisasikan Luas Tambah Tanam (LTT) sesuai target yang telah ditetapkan di wilayah masing-masing.
Selain itu, menggerakkan semua pemangku kepentingan dan unsur terkait untuk meningkatkan peransertanya dalam mewujudkan swasembada pangan di wilayah masing-masing.
“Kita harus mengoptimalkan peran kabupaten/kota dalam rangka monitoring, evaluasi, dan pengawasan terhadap capaian target program swasembada pangan. Besar harapan saya agar LTT di Provinsi Jambi tahun 2025, dengan target seluas 14.903 hektare bisa kita realisasikan,” kata Abdullah Sani.
Ia tak memungkiri tantangan untuk mewujudkannya tidaklah mudah, terutama dalam kondisi perubahan iklim secara global sebagai dampak perubahan keseimbangan alam dan degradasi lingkungan, yang berkorelasi terhadap seringnya terjadi cuaca ekstrem seperti bencana banjir dan longsor pada musim hujan, begitu pula kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau.
Justru itu, menurut dia, pentingnya sinergitas dan kolaboratif seluruh pemangku kepentingan harus terus ditingkatkan, guna memaksimalkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan program dan kegiatan LTT dan program ketahanan pangan lainnya.