Kementerian Agama melayangkan protes kepada pihak maskapai Saudia Airlines yang kerap mengubah kapasitas kursi pesawatnya tanpa sepengetahuan dan persetujuan Kemenag.

"Dari aspek penerbangan, Saudia Airlines tahun ini gagal memberikan layanan yang baik ke jamaah haji Indonesia," ujar Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag Saiful Mujab dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

Ia menyayangkan pelayanan Saudia Airlines dalam proses pemberangkatan para peserta ibadah haji Indonesia gelombang pertama yang dinilai mengecewakan.

Manajemen Saudia dinilai semrawut dalam pelaksanaan penerbangan jamaah, karena kerap tak sesuai jadwal dan kapasitas kursi pesawat yang telah disepakati.

Ia berharap, otoritas Arab Saudi memeriksa manajemen Saudia Airlines, khususnya yang bertanggung jawab dalam penerbangan jamaah Indonesia, yang dianggap tidak profesional.

"Saya pikir pihak otoritas Arab Saudi perlu meninjau dan memeriksa manajemen Saudia Airlines saat ini. Kenapa mereka tidak mampu menerbangkan jamaah sesuai jadwal? Kenapa tidak mampu menyediakan pesawat dengan kapasitas seat (kursi) yang dijanjikan," kata dia.

Menurut Mujab, pemeriksaan layak dilakukan sebab, proses penerbangan jamaah calon haji Indonesia sudah dibahas sejak lama. Jadwal dan jenis pesawat yang digunakan juga sudah ditentukan dan disepakati.

"Tahun ini Saudia Airlines benar-benar kacau, tidak komitmen dengan kontrak kerja. Tingkah Saudia Airlines membuat banyak jamaah terpecah dari rombongannya sehingga menjadi tidak nyaman. Ini jelas tidak sejalan dengan semangat memuliakan jamaah haji," kata dia.

Hingga berita ditayangkan, pihak Saudia Airlines belum memberikan pernyataan resmi perihal protes yang dilayangkan Kementerian Agama.

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023